Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

14 Kompetensi Kerja Masa Depan Ini yang Menjadi Kunci Sukses Karir Gemilang

3 Oktober 2024   11:27 Diperbarui: 3 Oktober 2024   14:14 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence) menjadi semakin krusial, terutama dalam dunia kerja yang menuntut interaksi sosial yang tinggi. Memahami dan mengelola emosi, memiliki empati, serta kemampuan membangun hubungan yang kuat akan menentukan kesuksesan individu dalam bekerja sama dengan tim dan berinteraksi dengan pelanggan.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. Studi menunjukkan bahwa 90% pemimpin dengan kinerja terbaik memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Perusahaan global seperti Google dan Microsoft saat ini tidak hanya mencari keterampilan teknis, tetapi juga memperhatikan kecerdasan emosional karyawan mereka. Hal ini membantu menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan produktif.

Kisah Inspiratif: Satya Nadella, CEO Microsoft, dikenal mengubah budaya perusahaan yang tadinya kompetitif menjadi lebih inklusif dan berbasis empati. Di bawah kepemimpinannya yang berfokus pada kecerdasan emosional, Microsoft tidak hanya meningkat produktivitasnya tetapi juga berhasil meningkatkan nilai pasar dari $300 miliar menjadi lebih dari $2 triliun dalam beberapa tahun.

6. Kepemimpinan dan Pengaruh Sosial

Kepemimpinan yang baik tidak hanya tentang kemampuan mengarahkan, tetapi juga tentang mempengaruhi orang lain secara positif. Di masa depan, para pemimpin harus mampu menginspirasi dan membangun jaringan kolaborasi yang kuat, bukan hanya di dalam organisasi, tetapi juga di komunitas yang lebih luas.

7. Literasi Digital dan Penguasaan Teknologi

Di era digital, literasi teknologi menjadi kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Mulai dari keterampilan dasar hingga penguasaan alat digital yang lebih canggih, individu harus mampu menggunakan teknologi dengan efektif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Intinya, kemampuan penggunaan dan pemahaman teknologi, kini sudah tidak bisa ditawar lagi.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital, keterampilan atau kemampuan berpikir digital menjadi salah satu kompetensi utama. 80% pekerjaan di masa depan akan melibatkan teknologi digital, sehingga penting bagi Anda untuk memahami bagaimana memanfaatkannya untuk bekerja lebih efektif.

Menguasai teknologi terbaru adalah keterampilan wajib di era digital. Kemampuan untuk menggunakan kecerdasan buatan (AI), big data, dan otomatisasi akan menentukan kesuksesan Anda. Menurut laporan McKinsey, perusahaan yang mengadopsi AI telah berhasil meningkatkan produktivitas sebesar 40% dibandingkan dengan yang tidak menggunakannya.

Kisah Inspiratif: Amazon, salah satu perusahaan terbesar di dunia, menggunakan AI dan otomatisasi dalam rantai pasokannya untuk mengoptimalkan pengiriman. AI membantu mereka memperkirakan permintaan, mengurangi biaya operasional, dan mempercepat waktu pengiriman. Ini membuat Amazon menjadi pemimpin di industri e-commerce global.

8. Keterampilan Berkomunikasi Efektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun