Di tepi pantai yang bisu,
duduk aku dalam sepi yang mengadu,
deburan ombak menyapa lembut,
seolah tahu gelisah hatiku yang merapuh.
Kutuliskan namamu di atas pasir,
dengan jemari yang lirih berbisik,
terpahat dalam cinta yang tak terusik,
harapan mengalir, berbaur dengan desir.
Oh, kekasih hati, kau jauh di sana,
namun rindu ini mengakar dalam jiwa,
kubisikkan namamu pada ombak yang berlari,
semoga ia mengantarkan rinduku hingga kau sadari.
Mentari merangkak turun,
sinarnya menghangatkan hati yang murung,
kubayangkan wajahmu di balik mega jingga,
terlukis di langit, seindah cinta kita berdua.
Kubiarkan ombak membawa namamu,
bersama air pasang yang naik perlahan,
semoga ia sampaikan salam rinduku,
hingga terjawab di dadamu yang terdalam.
Dalam senja yang karam,
cintaku tetap abadi,
meski jarak memisah,
hati ini setia menanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H