Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melepas Overthinking: Jalan Menuju Kepercayaan Diri dan Kesejahteraan Mental

27 September 2024   10:00 Diperbarui: 27 September 2024   10:01 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Perjalanan untuk melepaskan overthinking adalah langkah pertama menuju kepercayaan diri yang sejati; percayalah, setiap langkah kecil untuk perbaikan diri itu akan berarti."

Hidup adalah perjalanan, dari satu masalah ke masalah lainnya. Dalam perjalanan hidup kita, sering kali kita terjebak dalam labirin pikiran yang tak berujung, yang dikenal sebagai overthinking. Ketika seseorang merasa minder dan meragukan prestasi diri, seperti yang diungkapkan dalam curhatan misalnya, kita perlu menemukan cara untuk mengatasi perasaan tersebut.

Di sini, kita akan menjelajahi beberapa langkah yang dapat membantu melepaskan overthinking, serta membangun kepercayaan diri dan kesejahteraan mental.

Mengenali Overthinking

Overthinking dapat didefinisikan sebagai kecenderungan untuk merenungkan hal-hal secara berlebihan, yang sering kali berujung pada kecemasan dan ketidakpastian. Banyak orang mengalami perasaan tidak percaya diri dan merasa diremehkan, meskipun sebenarnya tidak ada kritik yang nyata dari orang lain.

Ini adalah manifestasi dari apa yang disebut sebagai "self-criticism," yaitu kritik yang kita berikan kepada diri sendiri. Mengakui dan memahami bahwa perasaan ini adalah bagian dari pengalaman manusia yang umum adalah langkah pertama yang penting.

Menghentikan Lingkaran Setan Kritik Diri

Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi overthinking adalah mengatasi kritik diri yang terus menerus. Untuk mengatasinya, langkah pertama adalah berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Setiap individu memiliki perjalanan dan pencapaian yang berbeda.

Alih-alih memfokuskan pada apa yang belum dicapai, kita seharusnya lebih banyak merayakan kemajuan yang telah kita buat, sekecil apa pun itu. Mencatat pencapaian, bahkan yang kecil, dapat membantu membangun rasa percaya diri. Juga rasa syukur pada apa yang kita miliki dan kita dapatkan selama ini.

Teknik Mengatasi Overthinking

1. Latihan Kesadaran (Mindfulness). Praktik mindfulness dapat membantu kita untuk tetap berada di saat ini dan mengurangi pikiran yang mengganggu. Luangkan waktu setiap hari untuk berlatih pernapasan dalam atau meditasi. Bagi seorang muslim, shalat malam, memperbanyak dzikir pagi dan petang, dan sering mengikuti kajian agama, In Syaa Allah akan sangat membantu.

2. Tulis Pikiran Anda. Mengalihkan pikiran ke dalam bentuk tulisan dapat memberikan kejelasan. Ketika kita menuliskan apa yang kita pikirkan, kita dapat melihatnya dengan cara yang lebih objektif, dan mengidentifikasi pola-pola yang tidak sehat.

3. Berbicara dengan Orang Lain. Terkadang, berbicara dengan sahabat, atau seorang mentor dapat memberikan perspektif baru dan membantu kita untuk merasa tidak sendirian dalam perjuangan ini.

4. Fokus pada Tindakan. Alih-alih terjebak dalam pikiran, fokuslah pada tindakan kecil yang bisa kita ambil untuk mencapai tujuan kita. Tindakan ini dapat membantu mengubah pola pikir negatif menjadi positif.

Membangun Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya; itu perlu dibangun. Dalam konteks ini, penting untuk mengakui bahwa setiap orang memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Melatih diri untuk menerima diri sendiri dengan segala kekurangan adalah kunci untuk meningkatkan kepercayaan diri. 

Pengembangan diri melalui pelatihan, kursus, atau pengalaman baru dapat membantu kita menemukan potensi yang mungkin belum pernah kita sadari sebelumnya.

Mengatasi Ketakutan dan Mencari Dukungan

Jangan ragu untuk mencari dukungan profesional jika perasaan overthinking ini terus mengganggu. Terapi kognitif perilaku (CBT) dan metode lain dalam psikologi positif dapat memberikan wawasan yang lebih dalam dan alat yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Mengatasi ketakutan dengan cara yang terencana dan terstruktur dapat memudahkan kita dalam mencapai kesejahteraan mental.

Kesimpulan

Mengatasi overthinking dan membangun kepercayaan diri adalah perjalanan yang membutuhkan waktu dan usaha. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan yang memadai, kita dapat melepaskan beban pikiran yang mengganggu dan meraih kebahagiaan yang sejati. Ingatlah bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan ini. Setiap individu memiliki cerita dan perjuangannya masing-masing, dan dengan saling mendukung, kita dapat tumbuh dan berkembang bersama.

Akhir kata, tetaplah bersyukur atas setiap langkah yang telah diambil, sekecil apa pun. Setiap prestasi, setiap kemajuan, dan setiap pengalaman berharga adalah bagian dari perjalanan menuju diri yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun