2. Memprioritaskan Tujuan Jangka Panjang
Pemimpin yang strategis tidak terjebak pada masalah sehari-hari. Mereka mampu memisahkan antara tujuan utama dengan alat-alat yang digunakan untuk mencapainya. Contoh lain adalah Elon Musk, yang tidak hanya membangun Tesla sebagai perusahaan mobil listrik, tetapi juga merancang visi jangka panjang untuk membuat kendaraan listrik menjadi norma global. Fokusnya tidak hanya pada keuntungan jangka pendek, tetapi pada dampak jangka panjang yang ingin ia ciptakan di dunia otomotif dan energi.
3. Mengelola Risiko
Pemimpin strategis mampu melihat risiko jauh sebelum terjadi. Sebagai contoh, Angela Merkel, selama masa jabatannya sebagai Kanselir Jerman, dengan tepat menganalisis dan mengelola risiko yang dihadapi Eropa, mulai dari krisis ekonomi hingga geopolitik. Kemampuan Merkel dalam membaca situasi global dan regional menjadikan Jerman sebagai negara yang tetap stabil di tengah krisis.
4. Meningkatkan Keunggulan Kompetitif
Pemimpin yang berpikir strategis selalu mencari cara untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Reed Hastings, CEO Netflix, berani mengalihkan fokus bisnis dari penyewaan DVD ke layanan streaming, bahkan ketika industri belum yakin dengan potensi streaming. Keputusan ini menjadi game-changer, mengubah Netflix dari perusahaan penyewaan DVD menjadi raksasa hiburan digital global.
5. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya
Dengan berpikir strategis, pemimpin mampu mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Tim Cook, CEO Apple, terkenal dengan kemampuannya mengoptimalkan rantai pasokan global dan efisiensi operasional Apple, yang tidak hanya meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi konsumen.
6. Memperkuat Pengambilan Keputusan yang Tepat
Keputusan yang diambil berdasarkan pemikiran strategis selalu didasarkan pada data, analisis mendalam, dan pertimbangan jangka panjang. Dalam kasus IBM, di bawah kepemimpinan Ginni Rometty, perusahaan beralih fokus ke kecerdasan buatan dan blockchain, yang kemudian menjadi landasan penting bagi masa depan industri teknologi.
Kesimpulan