Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Layar, Mengungkap Citra Pejabat Vs Kinerja Nyata

7 September 2024   07:27 Diperbarui: 7 September 2024   07:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kinerja itu fondasi citra yang sejati. Bukan bergaya dengan eksis-modis di medsos dengan outfit yang berganti-ganti |Foto: dailynebraskan.com

Pertama, mengamati hasil nyata. Kinerja pejabat yang baik selalu dapat diukur melalui pencapaian yang jelas dan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya dari foto atau video yang diunggah, tetapi dari dampak nyata yang dirasakan publik.

Kedua, mengukur indikator kinerja yang relevan. Indikator seperti tingkat kepuasan publik terhadap layanan yang diberikan pejabat atau capaian pembangunan yang terukur lebih menggambarkan kinerja dibandingkan citra media sosial.

Ketiga, evaluasi yang transparan. Publik memiliki hak untuk menuntut evaluasi yang terbuka dan jujur atas kinerja pejabat. Evaluasi ini harus didasarkan pada fakta dan data, bukan hanya kesan yang dibentuk dari postingan di dunia maya.

Keseimbangan antara Citra dan Kinerja

Tidak dapat disangkal bahwa media sosial adalah alat yang efektif bagi pejabat untuk berkomunikasi dengan publik. Pejabat yang menggunakan media sosial dengan bijak dapat meningkatkan transparansi, memperkuat komunikasi dengan masyarakat, dan melaporkan pencapaian mereka secara langsung kepada khalayak luas.

Namun, keseimbangan sangatlah penting. Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membangun citra tanpa memberikan hasil nyata justru bisa menjadi bumerang. Publik akan selalu dapat menilai kinerja dari dampak yang dirasakan, bukan dari betapa modisnya seorang pejabat tampil di medsos.

Contohnya ada pejabat yang dikenal selalu eksis dan modis di media sosial. Namun, eksistensi ini harus diimbangi dengan kinerja nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Pejabat yang hanya nampang di media sosial tanpa menghasilkan perubahan konkret akan kehilangan kepercayaan dari publik.

Seperti halnya pepatah lama, "Bukan apa yang kau katakan, tetapi apa yang kau lakukan yang akan diingat oleh orang lain."

Kesimpulan

Pada akhirnya, media sosial hanya alat - bukan tujuan. Pejabat yang terlalu fokus pada citra di media sosial berisiko kehilangan esensi dari tugas dan tanggung jawab mereka yang sebenarnya.

Untuk mempertahankan kepercayaan publik, pejabat harus memastikan bahwa apa yang mereka tunjukkan di media sosial sejalan dengan kinerja mereka di dunia nyata. Dengan demikian, mereka tidak hanya membangun citra, tetapi juga kepercayaan yang kokoh dari masyarakat, yang merupakan modal utama dalam menjalankan tugas kepemimpinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun