Menulis dan Akhirat: Pilihan untuk Keselamatan
Di akhirat kelak, setiap amal perbuatan kita akan dihitung. Menulis dengan tujuan yang tidak benar, seperti menyebarkan kebencian atau kebohongan, akan menambah beban di yaumul hisab. Hal yang sama juga berlaku bila menulis hanya sekedar mencari view, traffic, komentar, share, atau pun poin. Atau menunjukkan "siapa aku", kebanggaan atau pun kesombongan, semua akan dihisap di hadapan-Nya.
Namun, menulis dengan niat yang baik dan penuh tanggung jawab akan mendapatkan balasan yang mulia. Dalam sebuah hadith, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya." (HR. Muslim).
Menulis dengan Kesadaran dan Tanggung Jawab
Menulis harus disertai dengan kesadaran penuh akan tanggung jawab yang dipikul. Penulis adalah pelopor pemikiran dan informasi, dan setiap tulisan memiliki potensi untuk mempengaruhi masyarakat. Oleh karena itu, penulis harus bijaksana dalam memilih kata-kata dan memastikan bahwa tulisan mereka selaras dengan prinsip-prinsip Islam dan etika moral.
Menulis sebagai Ibadah: Mengukir Sejarah
Menulis yang dilakukan dengan penuh kesadaran akan niat dan tanggung jawab, menjadi bentuk ibadah yang sangat mulia. Setiap kalimat yang dituliskan dengan niat untuk menyebarkan kebaikan dan ilmu bermanfaat akan mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah.
"Apabila engkau mendengar sesuatu (dari ilmu), maka tulislah walaupun di atas tembok." (HR. Abu Khaitsamah dalam Al-Ilmu no.146)
"Ikatlah ilmu dengan tulisan" (HR. at-Thabarani).
In Syaa Allah, orang yang pandai menulis adalah salah satu di antara orang-orang yang menyebarkan kebaikan.
Kesimpulan