Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menggali Kekuatan Optimisme, Menemukan Keberkahan di Setiap Ujian

10 Agustus 2024   08:47 Diperbarui: 10 Agustus 2024   08:56 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dengan optimisme, setiap kesulitan adalah jalan menuju keberkahan. | Foto: jackcanfield.com

Peran Tawakal dan Husnudzan dalam Membangun Sikap Optimis

Apa pun yang sedang dan akan terjadi, cukup sikapi dengan “hadapi, hayati dan nikmati”. Hadapi dengan optimisme dan kebahagiaan. Hayati bahwa Allah sedang menyertai perjalanan dan usaha ini, untuk kebaikan dan kekuatan kita. Nikmati prosesnya. Lalu, tepis dan lawanlah perasaan negatif yang belum terjadi. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Tidak ada penyakit yang menular sendiri dan tidak ada kesialan. Al-falu (kata-kata yang baik) membuatku kagum.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Optimisme yang sehat selalu diiringi dengan tawakal dan husnudzan (prasangka baik) kepada Allah. Setelah melakukan segala ikhtiar, seorang mukmin meyakini bahwa hasilnya adalah yang terbaik menurut Allah, meskipun mungkin tidak sesuai dengan harapan awal. Hal ini bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi lebih kepada keyakinan bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah kepada Allah. Dan jangan kau lemah." (HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan pentingnya semangat dalam berusaha, namun tetap disertai dengan tawakal kepada Allah. Seorang mukmin yang optimis akan terus berusaha dan tidak mudah putus asa, karena ia percaya bahwa setiap usaha yang dilakukan dengan niat yang baik dan ikhlas akan diberkahi oleh Allah.

Optimisme dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan dan Kesuksesan

Selain dalam konteks keagamaan, optimisme juga terbukti memiliki dampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan fisik, mental, dan kesuksesan karier.

1. Kesehatan fisik. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa individu yang optimis cenderung memiliki umur yang lebih panjang dan kesehatan kardiovaskular yang lebih baik. Optimisme dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah terhadap penyakit jantung dan stroke.

2. Kesehatan mental. Menurut penelitian dari The Journal of Personality and Social Psychology, orang yang optimis lebih mampu mengatasi stres dan memiliki tingkat depresi yang lebih rendah. Sikap optimis membantu individu melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh, sehingga mengurangi dampak negatif dari stres.

3. Kesuksesan karier. Studi yang dipublikasikan oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa optimisme berkorelasi kuat dengan kesuksesan karier. Orang yang optimis lebih proaktif, adaptif, dan efektif dalam memecahkan masalah, yang membuat mereka lebih mungkin mencapai tujuan profesional mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun