Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membohongi Hati: Meratapi Negeri, Rezeki, dan Ketulusan Iman

7 Agustus 2024   17:52 Diperbarui: 7 Agustus 2024   17:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iman yang kuat adalah benteng kokoh di tengah badai kehidupan. | Image: freepik

Hati adalah cermin kejujuran yang tak dapat dibohongi. Ketika hati bersih dan tulus, segala tindakan akan mencerminkan kebaikan dan keadilan. Sebaliknya, hati yang dipenuhi oleh kebohongan dan ambisi duniawi akan memancarkan aura negatif yang merusak. Elektabilitas yang rendah, suka rekayasa, framing, pencitraan, hingga tindakan agresif dan represif adalah akibat dari hati yang tidak jujur.

Penting bagi para pemimpin untuk senantiasa introspeksi dan kembali kepada nilai-nilai keimanan yang sejati. Menjaga hati tetap bersih, tulus, dan ikhlas dalam setiap tindakan adalah kunci untuk meraih keberkahan dan kesuksesan yang hakiki. Sebab, pada akhirnya, segala yang kita lakukan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Kesimpulan: Menggapai Kejayaan dengan Keimanan dan Ketulusan

Meratapi negeri, rezeki, iman, dan hati adalah upaya untuk mengingatkan diri akan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam setiap aspek kehidupan. Sebagai seorang ulama besar Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan ini kepada umat, agar mereka selalu mengedepankan keimanan dan ketulusan hati dalam setiap langkah. Dengan demikian, kita dapat membangun negeri yang adil, makmur, dan diridhai oleh Allah SWT. Semoga artikel ini dapat menjadi pengingat dan inspirasi bagi kita semua. Aamiin.

Cjr, 07 Agustus 2024
@agungmsg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun