Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Negara Modern Seperti Inggris Mudah Tersulut Hoaks Hingga Kerusuhan Bernuansa Sara Meluas ?

5 Agustus 2024   06:06 Diperbarui: 5 Agustus 2024   06:11 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketika informasi palsu menyebar, kita harus menjadi benteng kebenaran. Dengan literasi dan kesadaran, kita bisa mencegah kerusuhan dan menciptakan harmoni."

Inggris, sebagai negara modern dengan sejarah panjang dalam demokrasi dan kebebasan berbicara, ironisnya sering menjadi korban dari penyebaran hoaks yang berujung pada kerusuhan.

Insiden terbaru pada awal Agustus 2024, di mana kerusuhan besar pecah akibat hoaks yang mengaitkan pembunuhan di Southport dengan seorang imigran Muslim, menyoroti masalah ini dengan sangat tajam.

Mari kita telusuri mengapa hal ini terjadi dan apa implikasinya bagi masyarakat modern.

Penyebaran Informasi Palsu: Media Sosial sebagai Penyulut Utama

Media sosial, dengan kecepatannya dalam menyebarkan informasi, sering kali menjadi media yang tidak memeriksa kebenaran informasi terlebih dahulu.

Dalam kasus ini, berita palsu mengenai tersangka pembunuhan yang konon adalah seorang imigran Muslim radikal dengan cepat menyebar luas, memicu kemarahan dan ketakutan di kalangan masyarakat. Ketergantungan pada informasi dari media sosial tanpa verifikasi yang memadai menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran hoaks.

Akibat lebih jauh, kerusuhan anti-muslim yang pecah di Inggris arena informasi hoaks ini, dinilai sebagai kerusuhan termasif dalam 13 tahun terakhir. Protes oleh demonstran anti-imigran dan anti-muslim yang berlanjut dan tidak terkendali berubah menjadi kekerasan, pembakaran, dan penjarahan.

Faktor Emosi dan Sentimen: Bahan Bakar Kerusuhan

Informasi palsu sering disajikan dengan cara yang memancing emosi kuat seperti rasa takut, marah, dan kebencian. Dalam konteks Inggris, isu imigrasi dan radikalisme agama merupakan topik sensitif yang mudah memicu reaksi keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun