Harap vs Angan-Angan
Penting untuk membedakan antara harap dan angan-angan. Harap yang sejati disertai dengan cinta, kekhawatiran, dan usaha yang maksimal, sementara angan-angan hanyalah harapan kosong tanpa tindakan.
Orang yang terjebak dalam angan-angan adalah orang yang tertipu, karena ia tidak melakukan apa-apa untuk mencapai harapannya.
Al-Imam Ibnul Qoyyim juga mengingatkan bahwa rasa harap yang tidak diiringi oleh salah satu dari tiga unsur di atas hanyalah bentuk angan-angan belaka. "Rasa harap adalah sesuatu, sedangkan angan-angan adalah sesuatu yang lain."
Oleh karena itu, kita harus selalu mengevaluasi diri, apakah harapan kita sudah disertai dengan cinta, kekhawatiran, dan usaha yang maksimal, ataukah hanya sekadar angan-angan yang menipu.
Penutup
Rasa harap yang sebenarnya adalah harapan yang membimbing kita menuju ketaatan kepada Allah SWT, menjauhi kemaksiatan, dan disertai dengan cinta, kekhawatiran, serta usaha yang maksimal.
Mari kita introspeksi diri, menyapa hati, menimbang rasa dan memurnikan jiwa. Apakah harapan kita sudah memenuhi ketiga unsur tersebut, ataukah kita masih terjebak dalam angan-angan belaka.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk memiliki harap yang sejati, yang akan membawa kita kepada ridha dan rahmat-Nya, serta menghindarkan kita dari ilusi angan-angan yang menipu. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H