Mitos 3: "Hanya Prestasi Akademik yang Penting"
Faktanya: pengembangan karakter dan keterampilan sosial juga penting.
Banyak orang tua sering kali terlalu fokus pada prestasi akademik dan mengabaikan pengembangan karakter serta keterampilan sosial anak. Padahal, tugas orang tua bukan hanya mengawasi akademik, tetapi juga penting untuk mendidik karakter, adab, dan akhlak.
Prestasi akademik memang penting, namun keterampilan seperti kerjasama, empati, dan kemampuan berkomunikasi juga sangat penting untuk keberhasilan di kehidupan nyata. Oleh karena itu, pastikan anak-anak mendapatkan pengalaman yang seimbang antara akademik dan pengembangan pribadi.
Selain prestasi akademik, pembentukan karakter juga sangat penting. Orang tua harus terlibat dalam mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab.
Mitos 4: "Disiplin yang Ketat Akan Membentuk Karakter Anak"
Faktanya: pendekatan yang seimbang lebih efektif.
Disiplin memang penting, tetapi terlalu ketat bisa membuat anak merasa tertekan dan memberontak. Pendekatan yang seimbang, di mana aturan dan batasan disampaikan dengn jelas. Tetapi, dalam waktu yang bersamaan juga tetap memberikan ruang bagi anak untuk berbicara dan mengekspresikan diri, apa dan bagaimana manfaat dan konsekuensinya. Cara ini jauh lebih efektif dalam membentuk karakter dan tanggung jawab anak.
Mitos 5: "Anak Remaja Tidak Membutuhkan Keterlibatan Orang Tua"
Faktanya, keterlibatan Orang Tua Tetap Penting di Masa Remaja. Di riset lain, bahkan hingga usia 40 tahun pun keterlibatan orang tua untuk menyampaikan pandangan-pandangan bijak, tetaplah diperlukan.
Ada anggapan bahwa remaja yang mulai mandiri tidak lagi membutuhkan keterlibatan orang tua. Faktanya, keterlibatan orang tua tetap sangat penting. Meskipun remaja mungkin mencari lebih banyak kebebasan, mereka tetap membutuhkan bimbingan, dukungan, dan perhatian dari orang tua. Keterlibatan yang tepat dapat membantu anak remaja merasa dihargai dan didukung, serta membantu mereka mengambil keputusan yang lebih baik.