Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revolusi Pendidikan: Saatnya Meninggalkan Sistem 'Reward and Punishment'

18 Juli 2024   17:59 Diperbarui: 18 Juli 2024   18:32 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih dari hadiah dan hukuman, pendidikan adalah tentang membentuk karakter. | Foto: Dokumentasi SMAN 1 Cianjur

Alternatif yang Lebih Holistik dan Efektif

Seiring dengan semakin berkembangnya pemahaman kita tentang pendidikan dan psikologi remaja, terdapat beberapa pendekatan alternatif yang lebih holistik dan konstruktif dibandingkan dengan sistem "reward and punishment". Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Pendekatan Restoratif (Restorative Approach)

Pendekatan ini berfokus pada memperbaiki hubungan dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh perilaku negatif. Ini melibatkan dialog dan mediasi antara siswa yang terlibat untuk memahami dampak dari tindakan mereka dan mencari cara untuk memperbaiki situasi.

* Proses: Mengadakan pertemuan antara siswa yang bermasalah, korban, dan pihak terkait untuk mendiskusikan masalah dan mencari solusi bersama.
* Manfaat: Mengajarkan tanggung jawab, empati, dan keterampilan penyelesaian konflik. Ini membantu membangun komunitas sekolah yang lebih inklusif dan harmonis.

2. Pendekatan Berbasis Kekuatan (Strength-Based Approach)

Pendekatan ini fokus pada mengidentifikasi dan mengembangkan kekuatan serta potensi siswa daripada hanya berfokus pada kelemahan dan kesalahan mereka.

* Proses: Guru dan konselor bekerja sama untuk mengidentifikasi kekuatan individu siswa dan memberikan dukungan untuk mengembangkan area tersebut.
* Manfaat: Meningkatkan motivasi, rasa percaya diri, dan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif dan suportif.

3. Pendekatan Pengembangan Sosial dan Emosional (Social and Emotional Learning - SEL)

Pendekatan ini berfokus pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa, seperti pengelolaan emosi, empati, keterampilan komunikasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

* Proses: Integrasi program SEL dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler, serta pelatihan bagi guru untuk mengajarkan keterampilan ini secara efektif.
Manfaat: Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengatasi stres, membangun hubungan positif, dan membuat keputusan yang bijaksana. Ini berkontribusi pada lingkungan sekolah yang lebih sehat dan produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun