Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Habis Optimis Terbitlah Manis

10 Juli 2024   06:07 Diperbarui: 10 Juli 2024   06:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Optimisme membuka jalan menuju hidup penuh berkah. | Foto: jackcanfield.com

"Optimisme adalah cahaya yang memandu kita melewati gelapnya ujian hidup, mengajarkan bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada kemudahan dan berkah dari Allah."

Dalam kehidupan ini, seringkali kita dihadapkan pada berbagai ujian dan cobaan yang dapat menggoyahkan hati dan keyakinan. Namun, sebagai seorang mukmin, kita diajarkan untuk selalu berpikir positif, konstruktif, dan berprasangka baik kepada Allah SWT.

Dalam pandangan Islam, sikap optimis bukan hanya sebuah pilihan, melainkan suatu kewajiban yang harus kita jalani.

Seperti yang dikatakan oleh Al-Hulaimi rahimahullah, "Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam suka dengan optimisme, karena pesimis merupakan cermin persangkaan buruk kepada Allah tanpa alasan yang jelas. Optimisme diperintahkan dan merupakan wujud persangkaan yang baik. Seorang mukmin diperintahkan untuk berprasangka baik kepada Allah dalam setiap kondisi." (Fathul Bari`, 10/226).

Optimisme dalam Al-Qur'an dan Hadis

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6).

Ayat ini mengajarkan kita bahwa setiap kesulitan pasti diikuti oleh kemudahan. Dengan keyakinan ini, seorang mukmin akan selalu melihat masa depan dengan penuh harapan dan keyakinan akan pertolongan Allah SWT.

Al-Hasan al-Basri juga menegaskan pentingnya tawakal, dengan mengatakan, "Sesungguhnya tawakal seorang hamba kepada rabbnya adalah ia meyakini bahwa Allah itu sumber kepercayaan dirinya." Sikap tawakal ini adalah landasan utama dari optimisme, karena dengan berserah diri kepada Allah, kita akan merasa tenang dan yakin bahwa segala sesuatu akan berakhir dengan baik.

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam senang dengan orang yang bersemangat dan optimis.  Rasulullah bersabda, "Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah kepada Allah. Dan jangan kau lemah." (HR. Muslim).

Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu bersemangat dalam mencari kebaikan dan manfaat, serta senantiasa meminta pertolongan kepada Allah SWT. Sikap optimis akan mendorong kita untuk berusaha lebih keras dan tidak mudah putus asa.

Manfaat Sikap Optimis

Sikap optimis sangat penting karena dapat melindungi diri dari kecemasan dan kekhawatiran tentang masa lalu dan masa depan, serta menjadi obat dari rasa putus asa dan meningkatkan rasa percaya diri.

Orang yang optimis memiliki perlawanan yang kuat terhadap masalah, mampu mengurangi stres, dan memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik. Selain itu, mereka juga cenderung memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun