Hijab itu aturan, standar, minimum requirement, dan wajib. Tidak untuk diperdebatkan, dirasionalisasi, dan ditoleransi. Ini berlaku bagi semua perempuan mana pun. Baik itu pelajar, mahasiswi, wanita karir, hingga ibu rumah tangga.
Hijab itu wajib. Maka berdosalah bagi ayah dan ibu yang anak putrinya belum berhijab.
"Hijab bukan hanya selembar kain, tetapi simbol ketaatan dan penghormatan terhadap perintah Allah SWT."
Kesalehan seseorang tidak hanya diukur dari pakaiannya. Pakaian yang longgar dan hijab yang menutup dada memang tidak menunjukkan bahwa seorang perempuan memiliki ilmu yang tinggi atau ibadah yang kuat. Sebaliknya, itu menunjukkan bentuk ketaatan kepada Allah SWT karena pakaian tersebut diatur oleh agama.
Hijab bukan sekadar selembar kain yang menutupi tubuh. Ia adalah simbol ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT. Dalam ajaran Islam, hijab melambangkan kehormatan, kesucian, dan martabat seorang perempuan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab 33: 59:
"Hendaklah mereka menutupkan (mengulurkan) jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."
Ayat ini menegaskan pentingnya hijab dalam menjaga kehormatan perempuan. Allah telah menyampaikan manfaatnya, "Hal itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali dan supaya tidak diganggu".
Hijab melindungi dari pandangan yang tidak pantas. Namun, penting untuk diingat bahwa kesalehan sejati juga tercermin dari perilaku, sikap, dan amal ibadah yang dilakukan.
Seorang muslimah yang berhijab tetapi tidak menjaga akhlaknya, tidak dapat dikatakan sepenuhnya meneladani ajaran Islam. Oleh karena itu, hijab harus diiringi dengan peningkatan dalam aspek-aspek lain dari keimanan dan ketakwaan.
Hijab adalah bagian dari identitas seorang muslimah yang taat. Ia mencerminkan komitmen untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam. Hijab menjaga kehormatan diri dan menunjukkan rasa hormat terhadap aturan-aturan Allah SWT.
Mari kita saling mengingatkan untuk tidak hanya menilai seseorang dari tampilan luarnya saja, tetapi juga dari hati dan amal perbuatannya.