Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menahan Amarah: Kunci Surga dan Kedamaian Jiwa

18 Mei 2024   16:57 Diperbarui: 18 Mei 2024   17:11 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendalikan amarah. Jangan marah, dan bersabarlah. | Foto : pexels.com/Neosiam 2024+

Janji Surga bagi Mereka yang Menahan Amarah

Dari Abu Ad-Darda' radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga." Rasulullah lantas bersabda, "Jangan engkau marah, maka bagimu surga" (HR. Thabrani). Pesan ini begitu sederhana namun sangat mendalam. Dengan menahan amarah, kita membuka pintu surga, tempat yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan abadi.

Kesimpulan

Saudara-saudariku yang tercinta, marilah kita berusaha menahan amarah dengan sekuat tenaga. Setiap kali kita merasa marah, ingatlah akan janji surga yang Allah sediakan bagi mereka yang mampu menahan diri. Surga, dengan segala kenikmatannya, menanti mereka yang mampu menahan amarah.

Menahan amarah bukanlah tanda kelemahan, melainkan tanda kekuatan sejati. Ia adalah cerminan dari pengendalian diri yang baik, kesadaran akan pentingnya menjaga keharmonisan, dan ketundukan kepada kehendak Allah. Dalam setiap ujian yang datang, ingatlah bahwa amarah adalah ujian kesabaran kita. Dengan menahannya, kita tidak hanya menjaga diri kita dari dampak buruknya, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan dan kesabaran untuk menahan amarah, serta menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang berhak masuk surga. Aamiin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun