Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Navigasi dengan Bijak: Menghadapi Orang-Orang Toksik dalam Kehidupan

6 Mei 2024   06:07 Diperbarui: 6 Mei 2024   06:14 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lindungi kesehatan emosional, karir dan kualitas kehidupan dari toksisitas. | Foto: klikdokter.com

Ada beberapa alasan mengapa orang yang mungkin memiliki sifat toksik atau perilaku yang merugikan bagi orang lain, bisa menyarankan untuk menjauhi orang-orang toksik:

1. Ketidaksadaran atau penyangkalan. Orang yang toksik mungkin tidak menyadari bahwa mereka sendiri memiliki perilaku yang merugikan atau toksik. Mereka mungkin menyalahkan atau menyoroti kekurangan orang lain sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari diri mereka sendiri.

2. Kebutuhan untuk menutupi atau membenarkan. Orang yang toksik mungkin ingin menciptakan citra positif tentang diri mereka sendiri di mata orang lain. Dengan menyarankan untuk menjauhi orang-orang toksik, mereka mungkin berusaha menutupi sifat-sifat mereka sendiri yang sebenarnya.

3. Manipulasi atau control. Orang yang toksik kadang-kadang menggunakan taktik manipulatif untuk mengontrol orang lain. Ini sangat mungkin terjadi di dunia politik yang punya iklim yang kurang baik. Bisa jadi ini adalah cara untuk mencoba mempengaruhi perilaku atau hubungan orang lain sesuai keinginan tersembunyi mereka.

4. Pengalaman pribadi. Tak bisa dipungkiri, orang toksik biasanya juga bergaul atau dikelilingi dengan orang-orang toksik lainnya. Karena itu, terkadang orang yang toksik yang pernah mengalami dampak negatif dari interaksi dengan orang-orang toksik lainnya, maka ia menyarankan itu. Mereka faham bahaya atau kerugian bila terlibat dengan orang-orang semacam itu.

Jadi, motifnya bisa sangat bervariasi. Tergantung pada individu dan konteksnya. Namun, penting bagi kita untuk selalu mempertimbangkan niat seseorang saat memberikan nasihat. Juga melihat ke dalam gambaran yang lebih besar untuk memahami alasan di balik nasihat atau perilaku yang disarankan.

Menangani Orang Toksik dengan Bijak

Dalam kasus tertentu, mensikapi orang yang mungkin memiliki sifat toksik setelah mereka menyampaikan nasihat untuk menjauhi orang-orang toksik, bisa menjadi situasi yang rumit. Tak ada salahnya, kita telisik dan kita selidik dengan bijak dan apik.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan:

1. Evaluasi niatnya. Tuluskah, atau mereka memiliki motif tersembunyi?  Bicarakan secara baik-baik dan terbuka perasaan dan penilaian anda.

2. Jangan terjebak, apalagi terlibat secara emosional. Tetap waspadai niat untuk mempengaruhi atau mengontrol anda karena orang-orang toksik biasanya berperilaku toksik dan manipulatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun