Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seruan Keadilan: Lawan Judi Online!

3 Mei 2024   18:59 Diperbarui: 3 Mei 2024   19:04 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Judi, itu haram yang tak terbela, Ilahi melarang, jiwa tersesat terperangkap | Image: inc.com/getty image

Di tengah lautan kehidupan yang luas,
Jangan biarkan rakyat terjatuh dalam taruhan gelap.
Lilitan permainan mabuk, menggoda,
Menghisap kehidupan, membelenggu jiwa.

Ratusan triliun berputar dalam angka,
Namun hati-hati, itu hanyalah utopia palsu.
Kerugian yang tak terhingga, lebih dari sekadar saldo,
Menghancurkan mimpi dan harapan bersama.

Miskin dan lemah, terperangkap dalam jerat haram,
Judi dan kapitalis menyusup, menggerogoti tiap rongga kehidupan.
Para pelajar, buruh, petani, ibu rumah tangga, rakyat miskin
Tersesat dalam janji palsu kekayaan instan.

Dalam sunyi senja, mereka menangis dan meratap,
Terbenam dalam duka, kebencian, permusuhan, dan bencana tanpa ujung.
Permainan terlarang memiskinkan dan menyengsarakan,
Mengoyak ikatan suci, merenggut cinta dan kebahagiaan.

Oh, betapa sulitnya menghadapi hantu gelap ini,
Judi melintasi batas, bersembunyi di balik layar tak terlihat.
Pemerintah bertarung, namun masyarakat masih terhempas,
Di antara promosi menggiurkan dan tipuan yang mengganggu.

Tetapi ingatlah, larangan itu bukanlah hampa,
Bukan sekadar himbauan, melainkan panggilan tegas.
Allah menyuruh menjauhkan, karena kekotorannya nyata,
Mencampakkan perjudian, menjauhi jalan setan.

Perlindungan adalah panggilan, keadilan terpatri,
Di balik langit yang luas, Allah memberi tuntunan.
Bersikap tegas, teguh pada kebenaran,
Membangun dunia yang damai dan suci, melawan arus kegelapan.

Judi, itu haram yang tak terbela,
Ilahi melarang, jiwa tersesat terperangkap
Bangkit, kibarkan bendera perang, bersatu menolak,
Hancurkan dosa gelap, agar cahaya terang terkuak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun