keseimbangan antara cobaan dan karunia-Nya. Dalam setiap ujian, tersimpan rahasia kebaikan yang tak terduga. Bersyukurlah atas setiap rezeki-Nya, karena di dalamnya terhampar kearifan-Nya yang tak terbatas."
"Takdir yang diukir oleh Ilahi adalahHidup adalah sebuah perjalanan. Dalam perjalanan hidup ini, kita sering kali meraih rezeki dari Allah dengan berbagai cara. Namun, terkadang kita lupa bahwa segala sesuatu yang kita terima merupakan karunia-Nya yang tidak bisa diukur dengan materi semata. Allah, dengan kebijaksanaan-Nya, menetapkan rezeki yang sesuai dengan kebutuhan dan kebaikan kita.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, niscaya mereka akan berbuat kedurhakaan di bumi. Tetapi Allah menurunkan rezeki dengan ukuran yang dikehendaki-Nya. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap keadaan hamba-hamba-Nya, Maha Melihat."Â (QS. Asy Syura 42: 27)
Allah telah memberikan rezeki-Nya dengan ukuran yang paling pas buat kita. Ukuran dan kadarnya pun mencukupi sesuai dengan kehendakNya dan kebijakanNya dengan hikmah yang dalam, demi kemaslahatan-kemaslahatan hambaNya. Allah Maha Mengetahui bagaimana mengatur urusan-urusan mereka dan mengarahkan kondisi-kondisi mereka sesuai fitrah dan kemampuannya. Allah Maha Melihat apa yang terbaik bagi mereka.
Namun, jika kita diberi segalanya lebih dari yang kita butuhkan, kita cenderung melampaui batas, banyak berangan-angan dan berandai-andai, berlaku sewenang-wenang, dan melupakan ketaatan kepada-Nya.
Mereka bisa berbuat kerusakan di muka bumi berupa kesombongan, penuh keangkuhan hingga kejahatan. Juga bisa berupa memenuhi hawa nafsu, mengingkari kenikmatan, berbuat maksiat dan aniaya, hingga kezaliman diantara mereka, serta meminta apa yang tidak layak mereka minta. Terlalu banyak harta bisa membuat orang lalai dari ketaatan, tenggelam dalam menikmati syahwat kehidupan dunia, dan berakibat fatal.
Allah yang Maha Mengetahui, dengan kearifan-Nya, menyesuaikan rezeki yang diberikan kepada kita agar tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari ajaran Allah. Juga tidak membahayakan, menyelewengkan dan merusak agama, dan kehidupan kita.
Kelembutan Allah terhadap hamba-Nya tercermin dalam pemberian rezeki-Nya. Allah memberikan apa yang kita butuhkan, baik itu kekayaan atau kefakiran, kesehatan atau penyakit, sesuai dengan kebaikan yang Allah ketahui bagi kita. Jika kekayaan dapat memperbaiki iman kita, maka Allah akan memberikannya. Tetapi, jika sebaliknya, Allah akan memberikan kefakiran. Begitu pula dengan kesehatan dan penyakit.
Namun, rezeki bukan hanya tentang materi semata. Allah juga menurunkan hujan sebagai tanda kasih sayang-Nya kepada kita, serta menyebarkan rahmat-Nya kepada semua makhluk-Nya. Allah adalah pelindung kita dari segala bahaya dan pantas mendapat pujian atas segala kebaikan dan kebijaksanaan-Nya.
"Tidak ada yang sia-sia dalam pemberian Allah. Setiap rezeki yang kita terima adalah bagian dari rahasia keseimbangan antara kebaikan dan ujian. Dalam setiap ujian, terselip hikmah yang mendalam, dan dalam setiap karunia, tersemat kasih sayang yang tak terhingga. Bersyukurlah atas setiap rezeki-Nya, karena di baliknya terdapat kebijaksanaan Ilahi yang tak terbatas."
Jadi, mari kita hargai setiap rezeki yang Allah berikan, baik itu dalam bentuk materi maupun non-materi. Jadikanlah karunia-Nya sebagai motivasi untuk lebih dekat kepada-Nya dan menjalani hidup dengan penuh syukur serta ketaatan. Sebab, dalam setiap ujian dan anugerah-Nya, terdapat kebijaksanaan dan kasih sayang yang tak terhingga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H