Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengukir Keberkahan: Cahaya di Usia Lebih 40

26 Maret 2024   06:07 Diperbarui: 26 Maret 2024   10:08 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada banyak cara untuk mengukir dan mengisi keberkahan kehidupan, salah satunya dengan mengikuti kajian | Foto: dokumen pribadi

"Takdir usia mengajarkan pada kita sebuah perjalanan yang tak terelakkan. Di usia lebih dari 40 tahun, setiap detik menjadi rahmat yang berharga. Mari kita mengubah jejak kita menjadi kisah inspiratif, merefleksikan cahaya di balik setiap uban, dan merangkul taubat sebagai pintu kebahagiaan sejati."

Usia 40 tahun menghadirkan panggilan mendesak bagi setiap individu. Bukanlah waktu untuk terus larut dalam hiruk pikuk dunia yang fana, melainkan momentum penting untuk merefleksikan kehidupan yang telah berlalu dan memperbaiki langkah ke arah kebahagiaan abadi.

Tahukah kita bahwa pada usia ini, seorang manusia telah mencapai puncaknya dalam berbagai aspek kehidupan? Fisik, intelektual, emosional, dan spiritual telah mencapai titik kematangan. Oleh karena itu, menjadi wajib hukumnya untuk segera memperbarui taubat dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan sungguh-sungguh.

Jika selama masa muda kita terlena dalam kehidupan duniawi yang fana, maka saatnya mengubah arah. Mulailah mengejar ketertinggalan dalam kebaikan, meningkatkan ketaatan kepada Allah, dan memperdalam pemahaman agama. Jangan biarkan keraguan dan kegelapan merajalela di hati yang telah mencapai puncak kehidupannya.

Beranjaklah dari keterpurukan, jadikan setiap uban sebagai tanda peringatan, dan hargai setiap hari yang tersisa. Waktu kita di dunia sudah tak lama lagi. Ingatlah, masa depan sejati bukanlah di dunia yang sementara, melainkan di akhirat yang kekal abadi.

Jangan biarkan dosa dan maksiat merusak masa depanmu. Segera tinggalkan kebiasaan buruk dan mulailah melipat kasur, membiasakan salat malam, memperbanyak istighfar, meraih taqwa, dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Sibukkan dengan amal shalih. Karena, seperti yang dikatakan oleh Nabi shallallahu’alaihi wasallam, umur umat ini hanya sebentar.

"Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang bisa melampaui umur tersebut" (HR. Ibnu Majah)

Maka, wahai saudaraku, pergunakanlah sisa-sisa waktu dengan bijak. Jangan biarkan kesia-siaan menghampiri kita di akhirat kelak. Segera bertaubat, segera memperbaiki diri, sebelum pintu ampunan ditutup dan tak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki diri.

Ingatlah, Islam bukanlah sekadar keyakinan, tetapi sebuah gaya hidup. Marilah kita bersama-sama meraih ridha Allah dengan memperjuangkan keimanan dan amal shalih di usia 40 tahun ini.

Meski usia telah menginjak lebih dari 40 tahun, tetaplah menjadi momen penting untuk memperkuat keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah. Seiring bertambahnya usia, pertimbangkanlah sebagai kesempatan emas untuk meneladani kebijaksanaan dan memperdalam spiritualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun