"Bila pagimu engkau berkahkan, dunia seakan terkumpul untukmu."
Di antara kabut pagi yang menyapa, terseliplah rahasia kebahagiaan yang tersembunyi. Seperti lentera yang menyinari kegelapan, pagi membawa berkah yang tak ternilai bagi mereka yang mampu merasakannya.
Pernahkah kau merenungi betapa berharganya keamanan di rumahmu, kesehatan yang melimpah, dan kehadiran makanan di meja? Seakan dunia menatapmu dengan penuh cinta, mempersembahkan hadiah terindah di saat fajar menyapa.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengajarkan bahwa keberkahan yang tercipta di pagi hari menjadi awal dari perjalanan yang penuh berkah dan makna.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan, betapa berharga nikmat-nikmat tersebut. "Barangsiapa di antara kalian yang pada pagi harinya: merasakan aman di rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan pokok untuk hari itu, maka dunia seakan telah terkumpul untuknya." (HR. Tirmidzi).
Pagi berkah, maka dunia jadi milikmu.
Begitu cintanya Rasulullah pada umatnya, hingga dalam doanya, Rasulullah memohon keberkahan bagi umatnya di pagi hari. "Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari mereka".
Beliau memahami bahwa setiap langkah yang diawali dengan doa, akan diliputi oleh cahaya-Nya yang tak terpadamkan.
Beranjaklah, wahai insan, dengan semangat membara di setiap langkahmu. Pagi bukan sekadar permulaan, tapi lembaran baru yang menanti untuk ditorehkan dengan kebaikan.
Namun, jangan biarkan tidur membelenggu impianmu. Bangunlah dengan tekad bulat, siap mengejar keberkahan yang mengalir dalam embun pagi.
Dalam empat langkah sederhana, Al-Imam Ibnul Qoyyim mengajarkan rahasia datangnya rezeki:
- Shalat malam, titik awal kesucian hati.
- Istighfar di waktu sahur, langkah bijak yang menghapuskan dosa.
- Membiasakan sadaqah, jalan menuju keikhlasan dan kedermawanan.
- Berdzikir di awal siang, hembusan nafas bagi jiwa yang haus akan ketenangan. Dzikir pagi dan petang.