Kekuatan akal sehat bukan hanya mengungkap kebenaran, tetapi juga menghadirkan keberanian untuk melawan tirani dan menginspirasi perubahan. Dalam dunia yang dipenuhi intrik politik, akal sehat adalah senjata terkuat bagi mereka yang berani berdiri untuk kebenaran dan keadilan."
"Dalam panggung politik yang kerap dipenuhi intrik dan dominasi yang otoriter, ada satu kekuatan yang menggoyahkan fondasi kekuasaan tersebut: akal sehat. "Penguasa yang otoriter, oportunis, atau korup takut pada akal sehat," ungkapan ini mencerminkan pentingnya kejelasan pikiran dan keberanian dalam menghadapi rezim yang menindas.
Akal sehat bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tetapi juga tentang kekuatan moral yang membedakan antara yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk. Individu yang berakal sehat tidak mudah tergoda oleh iming-iming, sogokan, atau ancaman. Mereka adalah penjaga kebenaran, bahkan di tengah-tengah kegelapan tirani.
Penguasa jahat cemas terhadap individu yang berakal sehat karena mereka tidak dapat dimanipulasi atau dikuasai sebagaimana yang diharapkan. Mereka melihat keberanian dan keteguhan dalam individu tersebut sebagai ancaman bagi kekuasaan dan kepentingan pribadi mereka.
Namun, bukan hanya integritas moral yang membuat akal sehat menakutkan bagi penguasa otoriter. Individu yang berakal sehat cenderung memiliki pemahaman yang tajam tentang kebenaran dan keadilan. Mereka tidak ragu untuk menentang ketidakadilan dan menggerakkan orang lain untuk melawan tirani. Oleh karena itu, penguasa korup sering menggunakan segala cara untuk menekan suara-suara yang mengganggu stabilitas mereka.
Penguasa yang otoriter, oportunis, atau korup menyadari bahwa akal sehat merupakan ancaman serius terhadap kekuasaan mereka. Oleh karena itu, mereka menggunakan segala cara untuk mematahkan semangat dan menghancurkan keberanian individu yang berani bersuara dan bertindak sesuai dengan nurani mereka.
Dalam menghadapi penguasa yang menakutkan, adalah tanggung jawab setiap individu untuk merawat dan memperkuat akal sehat mereka. Hanya melalui keberanian dan integritas moral itulah, tirani dapat dihadapi dan keadilan dapat terwujud. Seperti yang dikatakan Edmund Burke, "Untuk kejahatan menang, cukup bagi orang baik untuk tidak melakukan apa-apa."
Dengan demikian, dalam dunia yang dipenuhi dengan ketidakadilan dan tirani, mari kita jadikan akal sehat sebagai senjata utama kita dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan untuk semua.
Kekuatan akal sehat juga dapat kita lihat terwujud dalam kisah dalam Quran tentang burung Hud-hud yang membawa berita yang penting dan meyakinkan:
"Tidak lama kemudian, datanglah Hud-hud. Ia berkata, 'Aku telah mengetahui sesuatu yang belum kamu ketahui. Aku datang dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan'"(QS. An-Naml 27: 22).
Dalam ayat ini, burung Hud-hud digambarkan sebagai pembawa informasi yang valid dan kuat, yang datang dari negeri Saba dengan berita yang penting. Analogi ini mencerminkan pentingnya menyebarkan informasi yang benar dan berharga, serta kekuatan akal sehat dalam mengenali dan menghadapinya.