Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ramadan: Detik-Detik Terakhir yang Mulia

11 Maret 2024   22:25 Diperbarui: 11 Maret 2024   22:42 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di hadapan bulan suci Ramadan yang agung,
Gembira menyambut, namun juga khawatir menggelayut.
Mengingat akan ketetapan waktu yang datang,
Mengajarkan bahwa tiap jiwa pasti akan merasakan mati.

Kata-kata Ilahi menggema dalam hati,
Mengingatkan akan kepastian yang tak terbantahkan.
Bahwa tiada yang mampu lari dari panggilan-Nya,
Kembali kepada yang Maha Mengetahui segala yang tersembunyi.

Bulan Ramadan, tamu yang mulia,
Namun mungkin ini yang terakhir kali kita menjumpa.
Rasakanlah kehadirannya dengan penuh cinta,
Hiasi dengan puja dan syukur kepada Sang Pencipta.

Jika ini Ramadan terakhir bagiku,
Pastikan setiap langkah terarah pada-Mu.
Puasa bukan sekadar kewajiban formal,
Tapi wujud kasih dan cinta yang tulus kepada Yang Maha Esa.

Jika ini Ramadan terakhir bagiku,
Sujudlah dengan tulus dan merendah,
Memohon ampunan dan keberkahan-Mu.
Merenungi setiap dosa yang telah kuperbuat.

Jika ini Ramadan terakhir bagiku,
Rumah ini akan senantiasa bersujud pada-Mu.
Zikir dan doa akan mengisi setiap ruang,
Mengukir kisah cinta yang abadi.

Jika ini Ramadan terakhir bagiku,
Setiap tetes air mata menjadi tanda tobat.
Menebus dosa-dosa yang telah terlupakan,
Berjanji untuk lebih menghargai kasih orang tua dan sesama.

Jika ini Ramadan terakhir bagiku,
Aku sujud bersimpuh memohon ampunan-Mu.
Berharap bertemu dengan Ramadan berikutnya,
Dalam nikmat dan keberkahan yang lebih besar.

Maksimalkan setiap detik yang masih ada,
Seolah ini adalah Ramadan terakhir.
Agar kualitas ibadah kita semakin meningkat,
Dan kita meraih keridhaan-Nya di dunia dan akhirat.

Allahu Ta'ala a'lam bisshowaab.
(Hanya Allah yang Mengetahui Kebenaran yang sesungguhnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun