Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Awas, Mitos-Mitos Semangat Pagi: Mengungkap Rahasia Membangun Kebiasaan Produktif yang Sejati

8 Maret 2024   06:07 Diperbarui: 8 Maret 2024   06:45 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Kebiasaan Pagi yang Efektif | Image: ideogram

Namun, ini kebenarannya. Setiap orang memiliki jam tidur dan jam produktif yang berbeda-beda. Yang terpenting adalah menemukan ritme tidur dan produktivitas yang cocok untuk kita dan memanfaatkannya secara maksimal.

4. Semangat pagi adalah bakat bawaan.
Itu tidaklah benar. Semangat pagi adalah kebiasaan yang dapat dibangun melalui latihan dan kesadaran diri. Tidak perlu merasa tertekan jika kita bukan "orang pagi" secara alami. Namun, perlu disadari bahwa kebiasaan bangun pagi itu lebih sehat secara alami.

5. Semangat pagi berarti harus langsung produktif.
Sebaliknya, semangat pagi justru dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas yang mendukung kesejahteraan kita. Seperti berdoa, mengaji, meditasi, olahraga, atau menikmati sarapan yang sehat.

6. Semangat pagi tidak pernah berubah.
Wah, ini juga salah. Kebiasaan tidur dan kebiasaan hidup dapat berubah seiring waktu. Kita dapat memanfaatkan peluang ini untuk mengubah pola tidur kita dan menciptakan semangat pagi yang lebih baik.

7. Semangat pagi sama dengan kurang tidur.
Jelas, ini sesat dan menyesatkan. Masih ada yang beranggapan, bangun tidur pagi itu mengurangi durasi tidur. Padahal, semangat pagi yang sehat malah tidak boleh dibayar dengan kurangnya tidur yang cukup. Karena itu, prioritaskan tidur yang berkualitas untuk mendukung kesehatan fisik dan mental kita.

8. Semangat pagi berarti harus melakukan segalanya dengan cepat.
Bila demikian, tentu itu bisa membuat pola hidup stres. Semangat pagi seharusnya bukan tentang menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat, tetapi tentang memulai hari dengan ketenangan dan fokus. Misalnya dengan menuliskan sebelum beraktivitas: "5 Hal Penting Apa yang Harus Saya Selesaikan Hari Ini".

9. Semangat pagi hanya diperlukan di hari kerja.
Ah, itu tidak juga rasanya. Semangat pagi dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan kualitas hidup kita, tidak hanya selama hari kerja tetapi juga di akhir pekan atau saat liburan.

10. Semangat pagi berarti harus meniadakan kegembiraan.
Itu jelas keliru. Semangat pagi adalah energi, antusias dan keceriaan. Semangat pagi yang sehat seharusnya mencakup waktu untuk menikmati kegiatan yang membuat kita bahagia dan bersyukur. Dan, tentu saja, tidak hanya pada tugas-tugas yang harus diselesaikan.

11. Semangat pagi hanya berarti melawan rasa malas.
Kuncinya ada pada sikap dan mindset kita. Semangat pagi sebenarnya lebih tentang mengelola energi dan memahami bagaimana cara terbaik untuk menggunakan waktu pagi kita dengan bijak.

12. Semangat pagi adalah solusi instan untuk semua masalah.
Ah, tidak juga rasanya. Semangat pagi adalah langkah awal yang penting, tetapi perubahan jangka panjang memerlukan komitmen dan konsistensi dalam semua aspek kehidupan kita.

13. Semangat pagi adalah tujuan akhir.
Ini jelas tidak benar. Semangat pagi seharusnya dilihat sebagai bagian dari perjalanan panjang untuk meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan, bukan sebagai tujuan akhir yang harus dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun