Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Unggul: 7 Keterampilan Vital dalam Menghadapi Transformasi Pasar Kerja

7 Maret 2024   06:32 Diperbarui: 7 Maret 2024   06:42 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transformasi Pekerjaan di Era Generative AI | Imagae: ideogram

Kemampuan berpikir kreatif adalah keterampilan manusia yang harus diprioritaskan. Sementara Gen AI memiliki kemampuan untuk menghasilkan ide baru dengan efisien, menulis artikel, atau bahkan membuat music. Penting untuk dicatat bahwa kemampuan ini dibangun berdasarkan data yang AI tersebut latih.

Menurut Simon Luong, senior fellow di Oliver Wyman Forum, Generative AI tidak dapat menangkap nuansa kontekstual dan evaluasi etis yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam analisis. Kemampuan manusia untuk membuat lonjakan intuitif, menghubungkan ide yang berbeda, dan menciptakan solusi yang benar-benar baru, kurang dimiliki oleh Generative AI.

Keterampilan sosial akan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Gen AI diperkirakan akan mengotomatisasi lebih banyak tugas "berorientasi rutin" yang sebelumnya menjadi bagian signifikan dari pekerjaan sehari-hari, meninggalkan karyawan dengan lebih banyak waktu untuk tugas-tugas yang lebih berorientasi pada orang atau pengetahuan.

Keterampilan adaptabilitas serta keterampilan komunikasi efektif, juga menjadi sorotan utama karena kebutuhannya meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.

Secara keseluruhan, perusahaan memiliki tanggung jawab besar untuk melatih dan meningkatkan keterampilan kerja karyawan, terutama dalam mengadopsi alat AI baru. Namun, penelitian menegaskan bahwa keterampilan "berpusat pada manusia" seperti adaptabilitas, kreativitas, pengaruh sosial, dan rasa ingin tahu akan semakin vital bagi kompetisi di lanskap pekerjaan baru. Pada akhirnya, keterampilan "manusia" ini tidak dapat dengan mudah digantikan oleh Generative AI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun