Menyusuri Jalan yang Lurus: Cahaya Petunjuk Ilahi dalam Kehidupan

"Hanya dalam cahaya petunjuk Ilahi itulah, kita akan menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan kebenaran yang hakiki."

Di dalam alunan ayat-ayat suci, terpampanglah jalan yang lurus, terang benderang bagai cahaya yang membelah kegelapan malam. Melalui suara gemulai yang merdu dari wahyu Ilahi, kita dipandu ke arah yang benar, kepada kebenaran yang tak tergoyahkan.

Tampaklah di cakrawala keimanan, sebuah perjalanan yang disebut sebagai agama yang lurus. Begitulah yang diungkapkan oleh para nabi, yang mulia Ibrahim, yang teguh berdiri dalam keimanan, dan yang terakhir di antara para rasul, Muhammad.

Kita diperintahkan untuk menatap dengan penuh keyakinan ke arah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang tak lain adalah Islam. Di dalamnya terpatri kebenaran yang tak berubah, sebagaimana ciptaan Allah yang sempurna.

Baca juga: Perjalanan Hati Menuju Cahaya Kehidupan Abadi

Tetapi, di tengah gemerlapnya jalan yang lurus, terdapat pula lorong-lorong yang menyimpang. Maka, berlindunglah kepada Allah dari tergelincir ke dalam kesesatan, dan tetaplah teguh memegang pegangan-Nya.

Bagi mereka yang telah dianugerahi ilmu, berlakulah sebagai orang-orang yang meyakini bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk yang benar dari Tuhan. Jadilah hati yang tunduk kepada-Nya, karena hanya dalam kepasrahan kepada-Nya, kita akan menemukan kedamaian sejati dan kebenaran yang abadi.

Demikianlah, wahai saudaraku yang terkasih, marilah kita bersama-sama menapaki jalan yang lurus, menyusuri jejak-jejak para nabi dan rasul, dengan keyakinan yang teguh dan hati yang tulus ikhlas. Sebab, hanya di dalam cahaya petunjuk Ilahi itulah, kita akan menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan kebenaran yang hakiki. Semoga Allah senantiasa memberkahi langkah-langkah kita di atas jalan-Nya yang mulia.

Note:
Untuk "mengarungi kehidupan dengan strategi hidup yang lurus", silakan dibuka dan dipelajari QS. Al Fatihah 1: 6; Ali Imran 3: 19; Al Anam 6: 161; An Nahl 16: 9; Al Hajj 22: 54; Ar Rum 30: 30; Az-Zukhruf 43: 64; QS. Al Insan 76: 3.

Baca juga: Mengungkap Makna Kehidupan: Menyelami Empat Pertanyaan Mendasar dalam Cahaya Al-Quran

Baca juga: Memetik Makna dalam Langkah Sederhana: Berjalan Kaki Menuju Kehidupan yang Lebih Dalam