"Ketabahan bukan hanya tentang seberapa keras kita bekerja, tetapi sejauh mana kita dapat bertahan dan konsisten di tengah perubahan."
Kesuksesan itu butuh perubahan, dan perubahan yang luar biasa bisa itu memudahkan jalan keunggulan. Dalam meraih keunggulan dan menghadapi perubahan yang luar biasa itu, ketabahan menjadi kunci utama. Terutama di era ketidakpastian dan multi disruptif, ketabahan ekstra diperlukan. Namun, penting untuk memahami bahwa ketabahan bukan hanya tentang intensitas atau bekerja luar biasa keras; lebih dari itu, ketabahan melibatkan daya tahan dan konsistensi.
Meraih keunggulan tidak dapat dicapai dengan jalan pintas. Proses mengembangkan keahlian nyata dan menemukan solusi untuk masalah sulit membutuhkan waktu. Ketabahan juga bukan sekadar tentang komitmen intens pada cita-cita, karena intensitas bisa berkaitan dengan antusiasme yang sementara. Sebaliknya, ketabahan terkait dengan ide konsistensi berkelanjutan, yang merupakan aspek langka.
Hasrat memainkan peran krusial dalam ketabahan. Hasrat bukanlah semacam kembang api yang menyala sebentar dan cepat padam. Sebaliknya, hasrat harus dianggap sebagai kompas yang menunjukkan arah yang benar dan memandu perjalanan panjang, termasuk melalui rintangan dan tantangan.
Untuk menjaga ketabahan dan hasrat, penting juga memiliki falsafah hidup yang jelas dan terjabarkan dengan baik. Falsafah hidup ini memberikan pedoman dan batasan, memandu kita agar tetap berada pada jalur yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan kita. Dengan demikian, ketabahan, hasrat, dan falsafah hidup saling melengkapi, membentuk fondasi yang kuat dalam menghadapi perubahan dan meraih keunggulan.
Falsafah Hidup dan Visi yang Jelas
Falsafah hidup adalah dasar nilai-nilai dan keyakinan yang membimbing individu dalam pengambilan keputusan sehari-hari dan membentuk pandangan mereka terhadap hidup secara keseluruhan. Di sisi lain, visi adalah gambaran konkret tentang hasil yang diinginkan di masa depan dan memberikan tujuan yang jelas untuk diperjuangkan.
Dengan demikian, dalam konteks tujuan hidup seseorang, falsafah hidup dapat dianggap sebagai landasan moral dan filosofis yang membentuk pemikiran dan tindakan sehari-hari. Sementara itu, visi menciptakan target spesifik yang ingin dicapai seseorang dalam perjalanan hidup mereka. Keduanya bersinergi untuk membantu seseorang mencapai tujuan hidup dengan memberikan arah, motivasi, dan makna dalam setiap langkah yang diambil.
Ketika kita memahami hubungan antara falsafah hidup dan visi, kita menemukan bahwa keduanya dapat memberikan kontribusi positif yang sangat berarti dalam perjalanan mencapai tujuan hidup. Falsafah hidup menjadi kompas moral yang memberikan arah konsisten dalam setiap keputusan dan tindakan kita. Ini bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga landasan yang memotivasi kita untuk berpegang pada nilai-nilai pribadi yang dianggap penting.
Dengan memiliki visi yang jelas, kita mendapatkan motivasi yang berkelanjutan untuk mengejar tujuan-tujuan besar di masa depan. Visi ini bukan hanya impian, tetapi juga pendorong kuat untuk melewati tantangan dengan sikap optimisme yang membangun ketahanan mental dan emosional. Selain itu, hubungan antara falsafah hidup dan visi membantu kita menyelaraskan prioritas dalam hidup, mengidentifikasi tindakan yang mendukung pencapaian tujuan, dan menghindari distraksi yang tidak relevan.