Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jauhi Utang, Hiduplah dalam Kesederhanaan dan Kebersahajaan

26 Desember 2023   08:28 Diperbarui: 26 Desember 2023   08:32 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Utang itu bisa membuat terhina di siang hari, dan  tersiksa di malam hari | Image: ideogram

"Ketika kita membebani diri dengan utang demi gaya hidup yang tinggi, sejatinya kita menangguhkan kemakmuran hidup kita sendiri."

Dengan penuh kebijaksanaan dan kasih sayang, marilah kita renungkan bersama tentang bahaya dan tabiat buruk yang melibatkan utang dalam kehidupan kita. Sebagai warga yang prihatin melihat banyaknya orang yang terlilit utang, saya ingin mengajak kita untuk merenung lebih dalam tentang perilaku hidup yang berpotensi membawa kita kepada bencana finansial dan moral.

Pertama-tama, perlu kita sadari bahwa utang bukanlah jalan keluar yang benar apabila digunakan untuk memenuhi gaya hidup yang melebihi kemampuan kita. Bila ada orang yang membebani dirinya dengan utang untuk menampakkan kemewahan yang bukan miliknya, bisa jadi ia sedang menangguhkan kemakmuran hidupnya sendiri. Oleh karena itu, hendaklah kita merenung, apakah gaya hidup yang kita pertahankan sepadan dengan rezeki yang Allah anugerahkan kepada kita.

Gengsi dan kebodohan seringkali menjadi penyebab seseorang terjerumus dalam utang. Kita perlu melepaskan diri dari budaya yang mendorong kita untuk hidup di luar batas kemampuan finansial. Sebagai manusia, kita perlu merendahkan hati dan menghargai setiap rezeki yang diberikan oleh Allah. Sebaliknya, ketika kita mempertahankan gengsi yang tidak sesuai dengan keadaan ekonomi kita, kita hanya membuka pintu bagi masalah dan kesusahan.

Kebodohan juga dapat mendorong seseorang untuk berutang tanpa pertimbangan yang matang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan pengetahuan kita mengenai manajemen keuangan. Islam memberikan petunjuk yang jelas mengenai kebijaksanaan dalam pengelolaan harta dan utang. Sungguh, kekayaan dan harta yang baik adalah yang menghindarkan pemiliknya dari berutang. Karena dengan utang akan terbuka keleluasaan dan kita bisa hidup dengan lapang.

Dengan meninggalkan kebiasaan berutang dan mengadopsi hidup sederhana, kita dapat mencapai kebahagiaan, keberhasilan, dan kedamaian sejati. Kita perlu merenung tentang nilai-nilai yang sejati dan menghindari perilaku hidup yang berpotensi merugikan finansial dan moral kita.

Mari kita tinggalkan kebiasaan buruk ini dan bergerak menuju kehidupan yang lebih bermakna dan berarti. Kita dapat mencapai keberhasilan, kebahagiaan, dan kedamaian sejati dengan hidup sederhana, penuh rasa syukur, dan menjauhi perilaku boros yang hanya akan membawa kita kepada kepahitan dan beban berat.

Bersama-sama, mari kita menjauhi utang dan merangkul kehidupan sederhana. Dengan kebijaksanaan dan rasa syukur, kita akan menemukan jalan menuju kebahagiaan yang hakiki.

Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk menghindari bahaya utang dan menjadikan kita hamba yang bijaksana dalam mengelola rezeki yang telah diberikan-Nya. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun