Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jauhi Ilusi, Jangan Terjebak Memilih Calon Pemimpin Hanya dari Tampilan Debat

25 Desember 2023   06:52 Diperbarui: 25 Desember 2023   06:53 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari mengukur kualitas & integritas calon pemimpin dengan mengevaluasinya secara holistik | Image: www.edureform.eu

"Pemilih bijak melihat lebih dari sekadar tampilan; mereka memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak, kedewasaan dalam tekanan, dan konsistensi kebijakan. Jangan terjebak pada ilusi debat, pilihlah pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif."

Pemilihan calon presiden dan wakil presiden adalah proses krusial dalam menentukan arah sebuah negara. Meskipun debat publik memberikan gambaran, evaluasi lebih mendalam diperlukan. Faktor seperti rekam jejak, integritas, dan pengalaman kepemimpinan menjadi landasan untuk keputusan bijak calon pemilih.

Dalam menghadapi tuntutan kompleksitas pemerintahan, calon pemilih perlu memahami bahwa tampilan publik hanya sebagian kecil dari gambaran utuh kepemimpinan. Dalam konteks ini, penilaian terhadap berbagai aspek menjadi krusial untuk memastikan bahwa negara dipimpin oleh pemimpin yang tidak hanya pandai berbicara di depan umum tetapi juga mampu mengatasi tantangan riil.

Dalam menentukan pilihan untuk calon presiden dan calon wakil presiden, penting bagi calon pemilih untuk tidak terjebak hanya dengan tampilan di debat publik yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Melampaui Debat: Kriteria Pemilihan Pemimpin yang Bijak dan Bertanggung Jawab

Dalam memilih pemimpin, lebih dari sekadar debat publik, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Calon pemilih sebaiknya melihat lebih dalam pada rekam jejak dan pengalaman kepemimpinan, pemahaman terhadap isu-isu kritis, serta integritas dan nilai-nilai yang dianut oleh calon.

Untuk membuat keputusan yang bijak, penting bagi calon pemilih untuk terlibat dalam penelitian cermat dan mendapatkan informasi dari sumber terpercaya. Ini membantu memastikan bahwa dukungan diberikan kepada calon pemimpin yang tidak hanya pintar dalam berbicara di depan umum, tetapi juga memiliki dampak positif dalam menghadapi tantangan dan memimpin negara.

Ada beberapa cara yang dapat membantu menilai kompetensi calon pemimpin:

1. Debat Publik di KPU. Debat publik memberikan pandangan tentang kemampuan komunikasi dan respons calon terhadap pertanyaan. Meski tidak selalu mencerminkan seluruh kemampuan kepemimpinan, debat ini dapat memberikan pemahaman langsung tentang visi, misi, dan rencana kerja calon.

2. Uji Publik secara Akademik di Kampus Ternama. Meskipun kriteria akademik tidak mencerminkan sepenuhnya kemampuan praktis kepemimpinan, uji publik akademik membantu menilai pemahaman calon terhadap isu-isu kritis. Uji ini juga menjadi kesempatan bagi calon untuk diuji oleh BEM, mengkalibrasi pemahaman dan konsep-konsep yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun