Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mencari Pemimpin Visioner: Kriteria Kepemimpinan yang Mendefinisikan Masa Depan Indonesia

15 Desember 2023   16:47 Diperbarui: 15 Desember 2023   16:49 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kepemimpinan sejati bukan hanya tentang kebijakan, tetapi juga tentang visi, karakter, dan keterlibatan langsung dengan rakyat."

Pemilihan seorang calon presiden merupakan tonggak penting dalam menentukan arah masa depan sebuah negara. Debat pertama capres telah menyoroti esensi kepemimpinan, menampilkan ciri-ciri yang penting bagi pemimpin yang akan membawa Indonesia ke era baru. Dalam konteks ini, artikel ini akan merinci kriteria penting dalam memilih calon presiden yang visioner dan berkualitas.

Pemimpin visioner tidak hanya mengandalkan retorika politik, tetapi juga mampu menghadirkan solusi konkret bagi kompleksitas masalah yang dihadapi bangsa. Sebagai masyarakat cerdas, tanggung jawab kita dalam pemilihan ini tidak hanya terletak pada kebijakan, tetapi juga pada karakter dan kemampuan pemimpin untuk membawa perubahan positif.

Dalam debat pertama calon presiden (capres) kemarin, "panggung perdebatan itu" telah memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai karakter dan kepemimpinan mereka. Ada capres yang cool, calm and confident. Ia terlihat pintar, menguasai masalah, dan memiliki gagasan serta ide inovatif untuk menyelesaikan masalah. Namun, ada juga yang nampak reaktif, terkesan emosian, dan ada pula yang memerankan "sebatas motivator" saja.

Pada umumnya, semua pihak pasti sepakat, bahwa ciri kepemimpinan yang baik, antara lain ia harus sebagai pemimpin cerdas yang diharapkan mendasarkan kebijakan pada data dan ilmu pengetahuan. Juga memiliki kepribadian yang baik, tenang, dan mumpuni dalam mengendalikan diri.

Dalam konteks pilihan kepemimpinan di masa mendatang bagi Indonesia, rasanya tidaklah berlebihan bahwa diperlukan calon presiden yang memenuhi sejumlah kriteria dan kualifikasi khusus. Berikut adalah aspek-aspek yang dianggap penting:

1. Kecerdasan dan kepemimpinan visioner. Dalam mencapai kecerdasan dan kepemimpinan visioner, penting bagi seorang pemimpin untuk mendemonstrasikan pemahaman mendalam terhadap isu-isu sosial, ekonomi, dan politik yang kompleks di Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga perlu memiliki kapasitas untuk merumuskan dan mengkomunikasikan visi jangka panjang yang bersifat inklusif dan berkelanjutan, mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

2. Keterbukaan dan prinsip keadilan. Dalam menciptakan kepemimpinan yang mengedepankan keterbukaan dan prinsip keadilan, esensial bagi seorang pemimpin untuk menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme, toleransi, dan keadilan sosial sebagai landasan moral dan etika kepemimpinan. Selain itu, mereka harus mampu mengimplementasikan kebijakan dan praktik yang memastikan perlakuan yang adil dan setara bagi seluruh warga negara, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, atau golongan

3. Kemampuan diplomasi dan hubungan internasional. Dalam aspek kemampuan diplomasi dan hubungan internasional, seorang pemimpin perlu memiliki ketrampilan untuk menjalin dan memelihara kerjasama yang erat dengan negara-negara mitra guna mendukung kepentingan bersama. Di samping itu, penting juga untuk mengelola hubungan diplomatik dengan bijaksana, didasari oleh pemahaman yang mendalam terhadap dinamika keanekaragaman global.

4. Kemampuan komunikasi yang efektif. Penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, termasuk mampu menjalankan dialog dengan berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat dengan latar belakang yang beragam. Dengan bersikap terbuka terhadap dialog, mendengarkan dengan seksama, serta menyampaikan pesan dengan kejelasan dan persuasif, pemimpin dapat membangun hubungan yang kuat dan efektif dengan seluruh elemen masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun