Pagi ini, matahari tersenyum hangat di balik jendela, seolah menyapaku dengan kebahagiaan yang tak terbatas. Namun, senyum itu segera menghilang ketika kabar duka menghampiri, membawa aroma kesedihan yang menguar di setiap kata yang disampaikan sahabatku.
"Mas Agung... pohon flamboyan kita runtuh... sudah selesai tugasnya memberi keindahan di Smansa," ucapnya pelan, seperti hendak menyampaikan sebuah rahasia alam yang tak terelakkan.
Hati ini seakan berdesir mendengar kabar itu. Pohon flamboyan, setia menemani langkah-langkah kita di SMAN 1 Cianjur, tumbang dalam sunyi yang menghentakkan hati.
Flamboyan, bukan sekadar tumbuh di tanah, namun telah menjadi bagian dari kenangan dan cerita indah di setiap sudut sekolah tercinta.
Benar kata sahabat baikku, "Dari sudut manapun..tampakmu selalu indah". Seindah semua cerita hati kita dan sahabat-sahabat kita disana.Â
Sesaat, lamunan membawa saya pada lembaran kenangan di bawah naungan rindangnya. Kenangan itu mengalir bak aliran sungai yang membawa cerita cinta, persahabatan, dan perjuangan di SMAN 1 Cianjur.
Flamboyan menjadi saksi bisu dari kisah-kisah yang terukir begitu indah di hati setiap siswa dan siswi. Juga guru-gurunya, dan segenap civitas di sana.
Pohon tua yang meranggas, seakan menyimpan ribuan cerita di setiap dedaunnya. Bagai pena yang menulis tak henti, Flamboyan telah menjadi sahabat setia dalam deretan perjalanan panjang kami.
Setiap bunga yang merekah adalah senyuman, setiap dedaunan yang berguguran adalah perpisahan, namun keseluruhan bagian pohon itu adalah kisah hidup yang tak terlupakan.