Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengurai Dampak Ketidakpahaman Gen Z dan Solusi Praktisnya

22 November 2023   06:07 Diperbarui: 22 November 2023   06:37 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Memahami Generasi Z bukan sekadar tugas, tetapi suatu keharusan untuk kemajuan bersama. Ketidakpahaman dapat menjadi hambatan besar bagi kemajuan dan keterlibatan mereka." 

Generasi Z, adalah kelompok yang tumbuh dengan teknologi dan dinamika sosial unik. Gen Z ini, kini tak terelakkan menjadi bagian integral dari dunia pendidikan dan profesional. Pemahaman yang kurang terhadap karakteristik dan kebutuhan khusus mereka bisa memiliki dampak signifikan, menghantui pemimpin, guru, dan siswa dalam berbagai aspek.

Dalam era di mana interaksi digital dan adaptasi teknologi menjadi kunci, pemahaman mendalam terhadap Gen Z menjadi sebuah keharusan. Artikel ini bertujuan menggali dampak sistemik yang mungkin muncul jika ketidakpahaman terus berlanjut.

Sejumlah Dampak Sistemik dari Ketidakpahaman Gen Z

Ketidakpahaman terhadap nilai, motivasi, dan preferensi Gen Z memiliki potensi dampak besar, terutama bagi pemimpin, guru, dan siswa. Sulitnya menarik dan memotivasi, kesenjangan komunikasi, dan kendala dalam membangun keterlibatan bisa menjadi hambatan signifikan terhadap perkembangan dan kesejahteraan mereka.

Lebih lanjut, kurangnya pemahaman terhadap karakteristik dan kebutuhan khusus Gen Z berpotensi memberikan dampak signifikan pada pemimpin, guru, dan siswa. Berikut adalah beberapa kerugian yang mungkin muncul jika mereka gagal memahami Gen Z:

Bagi Leader (Pemimpin)
1. Ketidakmampuan menarik dan memotivasi. Jika seorang pemimpin tidak memahami nilai, motivasi, dan preferensi Generasi Z, mereka mungkin kesulitan menarik dan memotivasi anggota tim dari generasi ini.
2. Kesenjangan komunikasi. Generasi Z cenderung lebih terbiasa dengan komunikasi digital dan cepat. Pemimpin yang tidak memahami ini mungkin menghadapi kesenjangan dalam komunikasi dan kesulitan mempertahankan keterbukaan dan transparansi.
3. Kesulitan membangun keterlibatan. Pemimpin yang tidak memahami preferensi generasi ini dalam hal pengembangan keterlibatan mungkin kesulitan membangun hubungan yang kuat dengan anggota tim Generasi Z.

Bagi Guru
1. Kesulitan menerapkan metode pengajaran yang efektif. Jika guru tidak memahami gaya belajar dan preferensi media Generasi Z, mereka mungkin kesulitan menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik dan efektif.
2. Tidak memanfaatkan teknologi dengan optimal. Generasi Z tumbuh dengan teknologi, dan guru yang tidak memahami cara memanfaatkannya dengan optimal dapat kehilangan peluang untuk meningkatkan pengajaran dan keterlibatan siswa.
3. Kurangnya kesesuaian kurikulum. Jika kurikulum tidak mencerminkan kebutuhan dan minat Generasi Z, siswa mungkin kehilangan minat dalam proses pembelajaran.

Bagi Siswa
1. Ketidaksesuaian dalam pembelajaran. Siswa Generasi Z mungkin merasa tidak terhubung atau tidak tertarik pada pembelajaran yang tidak mempertimbangkan cara mereka terbiasa belajar dan berinteraksi.
2. Kesulitan beradaptasi di lingkungan kerja. Tanpa pemahaman tentang kecenderungan dan nilai Generasi Z, siswa dapat mengalami kesulitan beradaptasi di lingkungan kerja yang mungkin dipimpin oleh generasi yang berbeda.
3. Kurangnya keterampilan kolaborasi. Jika proses pembelajaran tidak mendorong kolaborasi dan interaksi sosial yang sesuai dengan preferensi Generasi Z, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam bekerja secara efektif dalam tim di lingkungan profesional.

Saatnya Melibatkan Pemimpin dan Pendidik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun