"Hukum itu seperti fashion statement, setiap orang punya gayanya. Tapi, apakah Tuhan juga punya catwalk?"
Sungguh, hidup di tengah Masyarakat Hukum dan Negara Hukum terkadang seperti menjadi bintang tamu di acara realitas yang penuh drama. Saat negara sudah menjalankan tugasnya dengan begitu semangatnya, kita jadi bertanya-tanya, apakah kita ini masih punya peran selain jadi penonton setia?
Supremasi hukum seakan menjadi bintang utama di panggung kehidupan kita. Tapi, apakah supremasi hukum itu harus ada di masyarakat hukum? Mungkin pejabat-pejabat kita sedang berusaha memamerkan diri, seperti model di catwalk, sambil berkata, "Hukum itu benar menurut saya, tapi apa daya, belum tentu benar menurut umum dan hukum yang lain. Apalagi menurut aturan Tuhan, kan?"
Jadi, sekarang kita punya pertunjukan di mana pejabat berlomba-lomba membuktikan bahwa hukum itu seperti fashion statement---setiap orang punya pandangan dan gaya sendiri. Mungkin besok-besok kita bisa lihat acara "Reality Show Hukum" di televisi, di mana pejabat-pejabat berlomba dalam tantangan "Siapa Bisa Tafsirkan Hukum Paling Kreatif?" atau "Fashion Show Hukum: Apa Warna Hukum Favoritmu?".
Sekali-kali, bolehlah kita tertawa sejenak di antara paragraf-paragraf panjang dan penuh hukum. Mungkin suatu hari nanti, hukum bisa diajak ngobrol ringan di pinggir kopi dan bertanya, "Hukum, hari ini gimana rasanya menjadi bintang utama di panggung kehidupan kita?" Siapa tahu, mungkin kita akan mendapatkan jawaban yang lebih menggelikan dari pada kita bayangkan.
Maaf, saya bukan orang hukum. Namun sangat prihatin dengan tafsir dan warna hukum di beragam panggung
Salam hangat taat hukum!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
