"Kirpop adalah doa dari seorang ayah kepada anaknya yang tersayang, sebuah hadiah spiritual tak ternilai dari hati seorang ayah."
Di sebuah sudut hati yang tersembunyi, terdapat kisah indah tentang sebuah panggilan, sebuah panggilan yang merayakan makna, kebijaksanaan, dan spiritualitas yang dalam. Sebuah panggilan yang membawa kita ke dalam relung-relung kecil dari sejarah keluarga, sejuknya kebahagiaan ayah, dan pengenalan diri yang mendalam. Ini adalah cerita tentang KIRPOP, panggilan yang terdengar begitu unik, dan saat ini, begitu penuh dengan makna.
Ketika matahari masih beranjak dari peraduannya di ufuk timur, dalam rumah ayahnya yang hangat, seorang anak merasakan sentuhan lembut panggilan yang akrab. Panggilan yang tak biasa, "KIRPOP." Ayahnya, satu-satunya orang yang memanggilnya dengan panggilan ini, telah melantunkannya sejak dia masih seorang balita. Bagi sang anak, itu adalah sejenis rahasia yang dia selalu bawa dengan malu. Dia tidak pernah menyukai panggilan itu, hingga suatu hari, di usia 50 tahun, segalanya berubah.
Dalam perjalanan ke Bandung, tempat ayah dan ibunya tinggal, sang anak merasa begitu rindu. Selain itu, dia membawa hasrat yang kuat untuk mengekspresikan keinginannya untuk menulis buku. Dalam momen tersebut, di hadapan ayah dan ibunya, ia merasa berani mengungkapkan keinginannya dan meminta doa-doa mereka. Namun, ada sesuatu yang berbeda. Dia tidak ingin menggunakan nama aslinya, Sanny, sebagai penulis. Sebaliknya, dia ingin menggunakan panggilan yang disayangi oleh ayahnya, KIRPOP.
Pada saat itu, sesuatu yang mengejutkan terjadi. Ayahnya, matanya berkaca-kaca, seperti hujan yang akan turun, menangkap makna mendalam di balik panggilan itu. Ibunya tersenyum manis dan mendukungnya. Itu adalah momen yang penuh emosi. Sang anak merasa berdosa karena tidak menyadari sebelumnya betapa sederhana dan berarti penggunaan panggilan itu untuk orang yang dicintainya.
Dari saat itu, sang anak mulai menambahkan "Kirpop" pada nama sejatinya. Dengan rasa syukur, saya akan teriakkan ke dunia bahwa nama saya sekarang menjadi Sanny Kirpop Sanjaya. Setiap orang yang mengenalnya menjadi penasaran dan bertanya, "Mengapa Kirpop? Apa artinya?" Sang anak menjawab dengan rendah hati bahwa itu adalah hadiah dari ayahnya, tanpa benar-benar memahami maknanya.
Tapi suatu hari, dalam makan malam yang hangat di rumah Ayah Ibunya, ia memutuskan untuk bertanya kepada ayahnya tentang arti sebenarnya dari "Kirpop." Ternyata, panggilan itu memiliki makna spiritual yang dalam. Ayahnya menjelaskan bahwa "Kirpop" adalah singkatan dari "ZIKIR POPULAR." Itu adalah doa dari seorang ayah kepada anaknya yang tersayang. Kirpop adalah doa untuk selalu mengingat Allah dalam hati, mengulangi kalimat-kalimat suci, seperti "Subhanallah, Alhamdulillah, wa Lailaha ilallah, walohuakbar."
Sang ayah berharap agar sang anak selalu mengucapkan zikir dengan tulus di dalam hatinya. Kirpop, ketika diucapkan, akan memancarkan energi spiritual yang memohon kepada Allah untuk mengizinkan anaknya menyebarkan kebaikan dan cinta di dunia ini. Dalam momen itu, sang anak menangis tersedu-sedu. Ia merasa berterima kasih dan terharu bahwa ayahnya telah memberikan hadiah begitu indah ini.
Sejak saat itu, Kirpop tidak hanya menjadi panggilan yang diucapkan dengan rasa syukur yang tak terhingga, tetapi juga menjadi panduan spiritual dalam hidup sang anak. Ia merasa benar-benar mencintai zikirullah. Setiap saat, dia merindukan momen untuk mengingat Allah. Dia merasa bahwa melewatkan satu detik pun tanpa zikirullah adalah sebuah kerugian.
Dari titik ini, dia merasa dorongan untuk mengajak siapa pun yang mendengarkan untuk bergabung dalam zikirullah, termasuk para musisi. Ia menciptakan jogging zikirullah dan mengadakan acara jalan santai zikirullah untuk lansia. Semua ini adalah upaya untuk menyebarkan kebaikan, cinta, dan ketenangan yang dia temukan dalam panggilan Kirpop, sebuah hadiah spiritual dari ayah yang tak ternilai harganya.