"Ketahanan bisnis bukanlah isapan jempol. Ini adalah fondasi yang membedakan perusahaan yang akan bertahan dalam badai atau hanyut."
Selamat datang di era ketidakpastian, di mana ketahanan bisnis menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang. Dalam kesempatan ini, saya ingin berbicara tentang urgensi membangun ketahanan bisnis dalam perspektif Strategic Risk Management.
Ketahanan bisnis bukanlah isapan jempol. Ini adalah fondasi yang membedakan perusahaan yang akan bertahan dalam badai atau hanyut. Ketidakpastian telah menjadi sahabat sehari-hari kita. Pandemi global, perubahan iklim, gejolak ekonomi, dan perubahan sosial telah mengguncang perusahaan yang tidak siap. Mereka yang tidak beradaptasi menghadapi konsekuensi yang pahit.
CEO atau pimpinan perusahaan, adalah orang pertama yang bertanggung jawab memimpin upaya ketahanan bisnis. Ini tentang menjadi pemimpin visioner, yang memiliki pandangan jauh ke depan dan kemampuan mengambil keputusan strategis untuk memitigasi risiko. Saya juga harus menciptakan budaya perusahaan yang menghargai ketahanan, inovasi, dan adaptabilitas.
Ketahanan bisnis harus dikaitkan dengan pengelolaan risiko yang efektif. Pengelolaan risiko bukan sekadar mengidentifikasi risiko, tapi juga mengembangkan strategi untuk mengurangi dampaknya. Ini melibatkan analisis risiko seperti kebakaran dan gempa, serta risiko ekonomi dan sosial yang kompleks. Dengan memahami dan mengelola risiko ini, kita bisa meminimalkan kerugian dan memaksimalkan peluang di era ketidakpastian.
Mari kita bersama menjelajahi bagaimana membangun ketahanan bisnis yang kuat, menghadapi risiko dengan strategi efektif, dan memastikan kelangsungan bisnis yang sukses.
Menavigasi Risiko dan Ancaman dalam Era Ketidakpastian
Ketahanan bisnis yang kokoh dimulai dengan pemahaman mendalam tentang berbagai risiko dan ancaman yang dapat menghantam perusahaan kita. Di era ketidakpastian saat ini, pemahaman yang baik tentang risiko sangat penting.
Pertama, Menganalisis Risiko-situasi Darurat dan Bencana Alam. Situasi darurat seperti pandemi COVID-19 telah mengajarkan kepada kita bahwa risiko dapat berasal dari berbagai sumber. Data terkini menunjukkan bahwa pandemi ini telah memengaruhi tidak hanya kesehatan masyarakat, tetapi juga ekonomi global. Begitu pula dengan bencana alam seperti banjir, badai, dan gempa bumi yang semakin sering terjadi. Pemahaman mendalam tentang risiko ini adalah langkah pertama dalam membangun ketahanan bisnis.
Kedua, Memahami Risiko Ekonomi dan Perubahan Sosial. Perubahan ekonomi dan sosial juga merupakan faktor risiko yang tidak boleh diabaikan. Studi ilmiah menunjukkan bahwa perubahan dalam tren konsumen, regulasi, dan pasar dapat dengan cepat mempengaruhi bisnis. Brexit, misalnya, menyebabkan ketidakpastian besar bagi banyak perusahaan di Eropa. Dalam menghadapi risiko ini, perusahaan perlu menjadi lebih fleksibel dan responsif.