Dalam hening malam yang sunyi, gemerlap bintang menyapa,
Hati ini merindukanmu, ya Rasulullah, dalam peluk cahaya.
Rindu yang tak terperi, waktu dan jarak pun lenyap,
Setiap detik berlalu, namun rindu ini tak pernah pudar.
Berabad-abad berlalu, jarak terpisahkan kita, ya Rasulullah,
Namun dalam hati ini, engkau selalu hadir, tulus dan suci.
Cinta ikhlasmu, cahaya surga yang memancar indah,
Menerangi hati yang gelap, membawa kehangatan damai.
Kasih sayangmu yang besar, wahai Nabi yang Agung,
Mengajar kita belas kasihan, kebaikan dalam hidup.
Bagaimana kami bisa membalas cinta tulusmu?|
Sebagaimana engkau lakukan pada kami, dalam cinta yang suci.
Rindu ini menyala, waktu tak mampu memisahkan,
Padamu, ya Rasul, rindu yang abadi dalam hati insan.
Meski tubuh terpisah, jiwa bersamamu merdu,
Di akhirat, kami harapkan syafaatmu, wahai yang tulus kasihmu.
Berdiri di hadapanmu, merasakan mata suci penuh kasih,
Menggenggam hatimu yang tulus, dalam dekapan damai.
Kami rindu, ya Rasulullah, rindu yang tak terperi,
Impian kami nyata di akhirat, di sisiMu, abadi dalam bahagia.
Kami berharap untuk bertemu, memelukmu erat dalam cinta,
Merasakan hangat pelukanmu, dalam kebahagiaan yang sempurna.
Dalam impian ini, dalam kerinduan yang membara,
Kita semua bersatu, di sisiMu, dalam kasih-sayang-Mu yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H