Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Karakter Unggul: Peran Core Values dalam Pembentukan Budaya Sekolah (1/2)

10 Agustus 2023   06:03 Diperbarui: 10 Agustus 2023   07:53 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Core Values - Pilar Etika dan Karakter di Sekolah | Foto: hpmleadership.com

Pentingnya interaksi ini terletak pada fakta bahwa nilai-nilai tersebut membentuk dasar moral untuk mencapai visi dan misi. Mereka memberikan arah dan tujuan bagi tindakan yang diambil oleh semua anggota civitas akademika, memastikan bahwa perjalanan menuju visi sekolah dilakukan dengan integritas dan etika yang tinggi.

Dalam literatur manajemen dan kepemimpinan, konsep interaksi antara core values, visi, dan misi organisasi telah menjadi topik penting. Beberapa hasil studi dan pandangan dari sebelumnya dapat memberikan wawasan tentang bagaimana keterkaitan ini dapat memberikan dampak positif pada organisasi:

1. Konsistensi dan Fokus. Studi telah menunjukkan bahwa organisasi yang core values-nya terintegrasi dengan baik dalam visi dan misi mereka cenderung memiliki fokus yang lebih jelas dalam upaya mencapai tujuan-tujuan strategis mereka. Core values yang relevan dapat menjadi panduan untuk pengambilan keputusan dan inisiatif yang sejalan dengan visi dan misi.
2. Komitmen Guru dan Karyawan. Organisasi yang memadukan core values dengan visi dan misi mereka cenderung membangun komitmen yang lebih kuat dari guru & karyawan. Guru & karyawan merasa bahwa tujuan organisasi sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka, yang dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi mereka untuk berkontribusi secara maksimal.
3. Pemilihan dan Pengembangan Guru dan Karyawan. Integrasi yang baik antara core values, visi, dan misi dapat membantu dalam pemilihan dan pengembangan karyawan yang cocok dengan budaya organisasi. Proses rekrutmen dan pelatihan dapat dipandu oleh nilai-nilai yang dianggap penting oleh organisasi.
4. Reputasi dan Citra. Organisasi yang menjalankan visi dan misi mereka sesuai dengan core values cenderung membangun reputasi yang positif di mata pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat. Ini dapat memberikan keuntungan kompetitif dan meningkatkan hubungan jangka panjang.

Pertanyaan #4: Bagaimana Core Values Diterjemahkan dalam Praktik Sehari-hari?
* Bagaimana core values tercermin dalam kegiatan sehari-hari di sekolah? Contohnya dalam pembelajaran, interaksi guru-siswa, kegiatan ekstrakurikuler, dll.
* Bagaimana siswa, guru, dan staf lainnya dapat mengaplikasikan core values dalam aktivitas mereka?

Dalam konteks organisasi, core values yang kuat harus tercermin dalam tindakan sehari-hari dan budaya kerja. Adapun beberapa cara core values dapat diterjemahkan dalam praktik sehari-hari:

1. Pembelajaran dan Pengajaran. Di lingkungan pendidikan seperti sekolah, core values dapat tercermin dalam pengajaran dan pembelajaran. Misalnya, jika salah satu nilai adalah "kolaborasi," guru dan siswa dapat mendorong kolaborasi dalam proyek dan diskusi kelas.
2. Interaksi Siswa-Guru. Core values dapat mempengaruhi cara guru berinteraksi dengan siswa dan sebaliknya. Nilai-nilai seperti rasa hormat atau empati dapat mendorong hubungan yang saling mendukung antara siswa dan guru.
3. Kegiatan Ekstrakurikuler. Aktivitas di luar pembelajaran kelas, seperti klub dan organisasi siswa, juga dapat mewujudkan core values. Misalnya, nilai "keadilan" dapat tercermin dalam kegiatan sosial atau inisiatif sukarela.
4. Keputusan Manajerial. Penerapan core values juga harus mencakup pengambilan keputusan manajemen. Keputusan organisasi, termasuk kebijakan dan strategi, seharusnya sejalan dengan nilai-nilai yang dianut.
5. Rekrutmen dan Pengembangan Guru dan Karyawan. Core values juga dapat mempengaruhi proses rekrutmen dan pelatihan guru dan karyawan. Organisasi dapat mencari individu yang sejalan dengan nilai-nilai mereka untuk memperkuat budaya perusahaan.
6. Perilaku Etis. Core values juga mengarahkan perilaku etis di tempat kerja. Nilai-nilai seperti integritas dan tanggung jawab dapat memandu guru dan karyawan dalam mengambil keputusan yang etis.

Intinya, implementasi core values diyakini dapat memengaruhi budaya organisasi dan kinerja organisasi.

Bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun