Faktor lain yang turut berperan adalah perubahan iklim, bencana alam, dan konflik sosial yang merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas ekonomi. Selain itu, pemulihan dari pandemi Covid-19 juga memengaruhi serapan APBD.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah strategis, seperti meningkatkan efisiensi administrasi, memperkuat koordinasi antarlembaga, dan memitigasi dampak eksternal yang dapat mengganggu pembangunan. Semua pihak perlu bekerja sama guna meningkatkan serapan APBD demi kesejahteraan masyarakat.
Tantangan Pengelolaan Dana APBD yang Perlu Dibenahi
Dalam pengelolaan Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), terdapat beberapa persoalan yang perlu dikenali.
Pertama, kurangnya transparansi menjadi masalah utama.Â
Informasi mengenai alokasi dan penggunaan dana APBD belum seluruhnya transparan dan mudah diakses oleh publik. Hal ini meningkatkan risiko korupsi dan mengurangi akuntabilitas dalam penggunaan dana tersebut.
Kedua, rendahnya kualitas perencanaan anggaran menjadi kendala serius.Â
Beberapa daerah mengalami kesulitan dalam perencanaan anggaran yang baik dan tepat. Akibatnya, dana APBD tidak dialokasikan secara tepat untuk program-program yang prioritas bagi masyarakat, dan sumber daya dapat terbuang sia-sia.
Ketiga, pengendalian pengeluaran juga merupakan tantangan yang perlu diatasi.Â
Pengawasan dan pengendalian pengeluaran dana APBD menjadi penting, namun beberapa daerah menghadapi kesulitan dalam mengelola pengeluaran sesuai rencana. Akibatnya, defisit anggaran dapat terjadi dan meningkatkan risiko kebangkrutan daerah.