Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doa, Pemimpin Adil, dan Perubahan: Menuju Negeri yang Gemah Ripah Loh Jinawi

18 Juli 2023   06:09 Diperbarui: 18 Juli 2023   18:46 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angin perubahan dan kebaruan bisa didapat dari doa pemimpin yang adil | Image: clemmergroup.com

Di suatu masa yang dahulu, dalam sabda yang disampaikan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, tersematlah kebijaksanaan yang mendalam tentang kekuatan doa yang tak terbatas. Beliau menyampaikan kepada umatnya bahwa ada tiga doa yang takkan pernah ditolak oleh Yang Maha Kuasa: doa dari seorang pemimpin yang adil, doa dari seorang yang berpuasa sampai berbuka, dan doa dari seorang yang terzalimi. Hadits ini membawa kita pada pemahaman yang mendalam tentang kekuatan doa dan bagaimana ia dapat membawa perubahan yang besar dalam hidup kita.

Sebuah pelajaran yang berharga terkandung dalam kata-kata yang mulia ini. Bahkan jika ibadah yang dilakukan sedikit, bahkan jika amalan sunnah yang dijalankan terbatas, namun doa seorang pemimpin yang adil tetaplah mustajabah, doanya dikabulkan karena ia memimpin dengan keadilan. Lihatlah, betapa luar biasanya kekuatan doa seorang pemimpin yang adil. Qais bin Sa'ad pernah berkata, "Sehari bagi imam yang adil lebih baik daripada ibadah seseorang di rumahnya selama enam puluh tahun."

Maka betapa rugi, betapa celakanya, dan betapa binasanya seorang pemimpin yang tidak memanfaatkan masa singkat kepemimpinannya dengan sepenuh hati dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Kepemimpinan, walaupun akan berakhir dalam waktu yang singkat, akan membawa kebaikan yang takkan pernah terhingga hingga hari pembalasan di Yaumil Qiyamah, hari penghakiman terakhir. Betapa miris dan menyedihkan nasib seorang pemimpin yang zalim. Ia akan menghadapi celaan di dunia dan bencana besar yang tak terkira di akhirat. Penderitaannya takkan pernah berakhir, dan pedihnya akan terus menyiksa tanpa batas.

Jika seorang pemimpin berbuat zalim dengan menyebabkan penderitaan rakyatnya, sehingga mereka tidak dapat menjalankan agama dengan baik, saat itulah banyak orang yang akan berdoa dengan sungguh-sungguh karena mereka dizalimi. Dalam situasi seperti itu, manfaatkanlah doa tersebut untuk mendoakan kebaikan, baik bagi diri sendiri, keluarga, keturunan, maupun orang lain.

Yang pasti, dalam setiap rezim, terdapat pintu doa yang diterima oleh Tuhan. Entah itu dari seorang pemimpin yang adil, ataupun dari rakyat yang terzalimi. Namun, keadaan yang paling buruk adalah ketika seseorang tidak dirampas haknya, tidak dianiaya, dan tidak diabaikan, tetapi dia sendiri berperilaku zalim dan melampaui batas.

Setiap pemimpin memiliki hak untuk didoakan dengan kebaikan. Dan setiap doa memberikan manfaat bagi yang mendoakannya, terutama jika doa tersebut dilakukan dengan diam-diam, tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Jika kita mendoakan kebaikan bagi seorang pemimpin, mungkin Allah Ta'ala akan mengubahnya menjadi sosok yang baik, dan mungkin kebaikan itu akan kembali kepada kita sendiri.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Malaikat yang menjadi wakilnya akan berada di atas kepalanya. Setiap kali dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata, 'Aamiin, dan engkau pun akan mendapatkan apa yang dia dapatkan." Allah Ta'ala dekat dengan hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat, saat mereka berdoa, Dia mendorong mereka untuk berdoa, dan Dia berjanji untuk mengabulkan doa-doa yang mereka panjatkan.

"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadanya tentang Aku, jawablah bahwa Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka mentaati perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperolah kebenaran" (QS. Al-Baqarah 2: 186).

Betapa indahnya anugerah doa yang telah diberikan kepada kita. Dalam keagungan dan kebesaran-Nya, Allah menjadikan doa sebagai jembatan untuk berkomunikasi dengan-Nya. Ia memperlihatkan kepada kita bahwa doa seorang pemimpin yang adil memiliki kekuatan yang tak terbatas.

Dalam kebaikan pemimpin itu, terpancarlah kebaikan yang melingkupi seluruh umatnya. Oleh karena itu, marilah kita mendoakan dengan tulus dan penuh harapan, memohon kepada-Nya agar Allah Ta'ala memberikan keadilan dan keberkahan kepada para pemimpin kita, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas mereka dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

Semoga doa kita selalu dikabulkan dan kebenaran senantiasa menjadi pemandu dalam setiap langkah kepemimpinan. Dengan doa yang tulus dan keyakinan yang teguh, marilah kita berupaya menjadi pemimpin yang adil dalam segala aspek kehidupan kita, sehingga kita dapat menginspirasi orang lain, mengubah dunia, dan menghadirkan kebaikan yang tak terhingga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun