"Thibbun Nabawi itu adalah sehat alami ala nabi yang menyembuhkan dengan sunnah, dan mengobati dengan iman."
Metode pengobatan Thibbun Nabawi merupakan praktik yang mengedepankan nilai sunnah, menggunakan alat, bahan alami, dan mengikuti cara kerja yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Pendekatan pengobatan ini menjunjung tinggi akal sehat, perilaku, dan kehormatan manusia dengan menghindari segala hal yang haram, meragukan, subhat, syirik, khurafat, bid'ah, tahayul, dan sejenisnya yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah.
Bidang pengetahuan yang terkait dengan Thibbun Nabawi sangatlah luas. Tidak hanya mengulas aspek kesehatan dan kedokteran dari perspektif Islam, tetapi juga fokus pada upaya pencegahan dan pemeliharaan kesehatan untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima.
Bagi para terapis yang ingin mendalami Thibbun Nabawi, terdapat beberapa materi penting yang perlu dipelajari. Materi-materi ini diambil dari Asosiasi Terapis Thibbun Nabawi Indonesia (ATTIIN) dan berbagai sumber lainnya, dengan harapan dapat diterapkan secara langsung dalam masyarakat.
Berikut adalah beberapa materi penting yang perlu dipelajari:
1. Prinsip-prinsip Thibbun Nabawi: Memahami dasar-dasar metode pengobatan Thibbun Nabawi dan prinsip-prinsip yang melatarinya.
2. Penggunaan Bahan Alami: Mengetahui berbagai bahan alami yang digunakan dalam pengobatan Thibbun Nabawi, seperti tanaman herbal, madu, biji-bijian, minyak, dan sebagainya.
3. Proses Pengobatan: Memahami proses pengobatan Thibbun Nabawi yang meliputi diagnosis, pengobatan, dan tindak lanjut perawatan.
4. Pencegahan Penyakit: Mempelajari langkah-langkah pencegahan yang diajarkan dalam Thibbun Nabawi untuk menjaga kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit.
5. Diet dan Gizi Seimbang: Memahami pentingnya pola makan sehat yang sesuai dengan ajaran Thibbun Nabawi dan prinsip gizi yang seimbang.
6. Terapi Ruqyah: Mengetahui penggunaan terapi ruqyah dalam Thibbun Nabawi sebagai upaya penyembuhan gangguan fisik dan mental.
7. Etika Profesional: Memahami kode etik dan perilaku yang harus dijunjung tinggi oleh terapis Thibbun Nabawi dalam berinteraksi dengan pasien.
8. Prinsip-prinsip Dasar Kedokteran Islam, termasuk didalamnya konsep DOC (Direction of Cure).
9. Konsep Halal-Haram dalam Islam (untuk Aplikasi Makanan, Minuman, Obat-obatan, dan Kosmetika).
10. Psikoanalisa (Diagnosa dan terapi Masalah Mental, Emosi, dan Kejiwaan).
11. Diagnosa Iridologi (mata), Diagnosa Telapak Tangan, dan Diagnosa Wajah.
12. Fisio Diagnosa lengkap (memahami aplikasi berbagai teknik diagnose: lidah, nadi, dll).
13. Pengetahuan penyakit yang sering dialami oleh masyarakat, mulai dari alergi, darah tinggi, diabetes, hepatitis, jantung, kanker, kolesterol, liver, maag, hingga wasir.
14. Produk-produk herbal alami yang seringkali dipakai Nabi, antara lain: air zam-zam, madu, minyak zaitun, habbatussauda, kurma, susu kambing, dan lain sebagainya.
15. Fitoterapi dan Herbalogi.
16. Colon System, Cardiovaskuler, Kidney, Liver dan Lymphatic System, Lung System dan Aplikasi Fitoterapi.
17. Herbal, Kimia Sintetik, dan Antibiotik.
18. Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka.
19. Herbal Sunnah dan Herbal Alami yang sering digunakan masyarakat: Bawang Putih, Bekatul, Chlorophyll, Gamat, Habbatussauda, Kumis Kucing, Kurma, Gamat, Gula Aren, Madu, Manggis, Mengkudu, Minyak Zaitun, Propolis, Sambiloto, Sanrego, Sarang Semut, Sirsak, Spirulina, Stem Cell, Susu Kedelai, dan Minyak Kelapa Murni / VCO.
20. Fisio Diagnosa lengkap (memahami aplikasi berbagai teknik diagnose: lidah, nadi, dll).
21. Antibiotik Alami dan Detoksifikasi.
22. Terapi Bekam dan praktek bekam, serta mengetahui apa saja perbedaan antara Bekam dan Donor Darah.
23. Bekam Estetik (Bekam untuk kecantikan dan keindahan).
24. Terapi Syaraf Motorik: Terapi Getar Syaraf, Terapi Refleksi, Pembetulan Tulang Belakang, dan Terapi Kiropraktik.
25. Terapi-Terapi Sehat dan Alami, seperti: Terapi Akupresur, Terapi Akupunktur, Kemoterapi, Terapi Gurah, Terapi Lebah, dan Terapi Lintah.
26. Terapi Islami: Terapi Al Fatihah, Terapi Al Qur'an, Terapi Doa, Terapi Dzikir, Hijab Itu Terapi, Terapi Ikhlas, Terapi Istighfar, Terapi Makan Sehat, Terapi Mandi Sehat, Terapi Membaca, Terapi Menangis, Terapi Puasa, Terapi Puasa Bicara, Terapi Rukyah Syariah, Terapi Sabar, Terapi Sedekah, Terapi Senyum, Terapi Shalat dan Gerakan Shalat, Terapi Shalat Tahajud, Silaturahmi itu Terapi, Terapi Syukur, Terapi Tidur Sehat, dan Terapi Wudhu.
27. Terapi yang menggunakan media sederhana: Terapi Air, Terapi Menulis, Terapi Online, dan Terapi Tertawa.
28. Terapi Gizi (memahami konsep dan aplikasi gizi dan nutrisi untuk kesehatan dan pengobatan) yang mencakup antara lain: Terapi Air, Terapi Buah, Terapi Juice, dan Terapi Warna Pangan.
29. Tanggap darurat.
30. Manajemen Rumah Sehat / Klinik Herbal.
31. Teknik membaca diagnosis medik yang meliputi berbagai laporan hasil diagnosis medis (termasuk cara membaca tabel indikator kesehatan).
Dengan mendalami materi-materi tersebut, para terapis Thibbun Nabawi diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka secara efektif dalam masyarakat. Thibbun Nabawi bukan hanya sekadar metode pengobatan, tetapi juga merupakan warisan berharga yang memadukan antara ilmu pengetahuan kesehatan dengan nilai-nilai agama yang mengedepankan keseimbangan dan kesejahteraan tubuh serta jiwa.
Penerapan Thibbun Nabawi dapat membantu masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan secara alami dan sesuai dengan ajaran Islam. Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang diperbolehkan dan mengikuti prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, metode pengobatan ini tidak hanya menyembuhkan tubuh, tetapi juga memberikan manfaat bagi keseimbangan jiwa dan kesejahteraan holistik.
Melalui Thibbun Nabawi, kita diajak untuk menjaga dan menghormati akal sehat yang diberikan oleh Allah SWT serta menjauhi segala yang dapat meragukan atau mencampuri pengobatan dengan praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran agama. Dalam perspektif Thibbun Nabawi, kesehatan tidak hanya tentang penyembuhan penyakit, tetapi juga tentang mencegah terjadinya penyakit melalui gaya hidup sehat, pola makan yang tepat, dan menjaga kebersihan.
Dengan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan Thibbun Nabawi, para terapis dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan mereka. Dengan demikian, Thibbun Nabawi tidak hanya menjadi metode pengobatan alternatif, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian terhadap kesehatan secara menyeluruh berdasarkan ajaran agama.