Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Meningkatkan Keberanian dan Mengatasi Kelumpuhan Analisis: Kunci untuk Mengambil Langkah Pertama dan Mencapai Tujuan

4 Mei 2023   13:19 Diperbarui: 4 Mei 2023   13:23 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan biarkan kelumpuhan analisis menghalangi kesuksesan anda. Atasi ketakutan & mulailah bertindak | pexels.com/olia danilevich 

Pernahkah Anda merasa terjebak dalam situasi yang serba sulit, dan tidak tahu harus melakukan apa? Mungkin saat itu Anda mengalami kelumpuhan analisis. Yaitu tidak mampu untuk membuat keputusan atau tindakan, karena terlalu banyaknya informasi. Atau juga, karena ketakutan akan kegagalan.

Bagaimana mengubah kelumpuhan analisis ke tindakan nyata, saat kita punya banyak masalah ? Juga, bagaimana mengatasi ketakutan akan kegagalan lalu mengubahnya dan mengambil langkah pertama yang bisa mengubah keadaan ? Dua pertanyaan ini yang penulis temukan pada banyak kaum milenial saat mereka dikejar target, dan punya banyak masalah di pekerjaannya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara mengatasi kelumpuhan analisis dan mengambil langkah pertama dengan menggunakan teknik Neuro-Linguistic Programming (NLP). Tujuan dari artikel ini adalah untuk membantu Anda memahami dan mengatasi ketakutan akan kegagalan, serta memberikan cara yang tepat untuk memulai tindakan.

 

Mengatasi Ketakutan akan Kegagalan dan Mengambil Langkah Pertama dengan Teknik NLP.

Ketika kita merasa takut untuk memulai sesuatu atau takut gagal, kita bisa merasa lumpuh dan tidak tahu harus bagaimana. Namun, ada cara untuk mengatasi ketakutan tersebut dan mengambil langkah pertama untuk mencapai tujuan kita.

Pertama, kita harus mengatasi ketakutan akan kegagalan. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri. Cobalah untuk berpikir positif dan fokus pada hasil yang ingin dicapai, dan tindakan apa yang harus dilakukan. Bukan pada kegagalan yang mungkin terjadi.

Kedua, gunakan teknik NLP untuk membantu mengatasi ketakutan dan mengambil tindakan. NLP yang mengacu pada teknik psikologis untuk membantu seseorang mencapai tujuan hidup dan potensi yang maksimal. Dalam NLP, seseorang belajar memahami bahasa tubuh, cara berpikir, dan perilaku diri sendiri serta orang lain. NLP adalah teknik psikologi yang berfokus pada penggunaan bahasa dan komunikasi untuk mengubah pola pikir dan perilaku seseorang.

Dengan NLP, kita bisa belajar mengubah pola pikir negatif menjadi positif dan mengubah cara kita berkomunikasi dengan diri sendiri. Misalnya, ketika kita merasa takut untuk memulai sesuatu, kita bisa mengulang mantra positif seperti "Saya bisa melakukannya" atau "Saya memiliki kemampuan untuk berhasil."

NLP juga bisa membantu kita untuk lebih memahami dan memanfaatkan bahasa tubuh, sehingga kita bisa lebih percaya diri dan mengambil tindakan yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun