Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Kecerdasan Buatan Mungkin Berbahaya, Namun Manusia Tetaplah Pengendalinya

2 Mei 2023   07:56 Diperbarui: 2 Mei 2023   08:22 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dalam pembelajaran mesin dan euforia kecerdasan buatan, manusia memainkan peran penting dalam mengendalikan teknologi dan memastikan keamanannya."

Apakah Anda masih mengingat film Terminator, yang dibintangi oleh aktor terkenal Arnold Schwarzenegger sebagai Terminator T-800? Film ini adalah contoh yang menakutkan tentang kecerdasan buatan yang lepas kendali dan mengancam manusia serta penciptanya. Disutradarai oleh James Cameron, Terminator mengisahkan tentang mesin pembunuh cyborg yang datang dari masa depan untuk membunuh. Sasarannya Sarah Connor, seorang ibu dari pahlawan masa depan yang dianggap sebagai ancaman bagi keberlangsungan hidup mesin di masa depan.

Tak hanya Terminator, film The Matrix (1999) dengan kehadiran aktor tampan Keanu Reeves sebagai Neo juga memaparkan tema serupa yang menarik. Disutradarai oleh Wachowski Brothers, film ini menggambarkan kehidupan manusia yang dikuasai oleh mesin cerdas, di mana mereka dijadikan sebagai sumber energi bagi mesin dan hidup dalam dunia maya yang disebut Matrix. Sebagai seorang hacker, Neo berjuang untuk membebaskan umat manusia dari pengendalian mesin yang mengancam kebebasan mereka.

Sebuah contoh lain dari film yang mengesankan saya tentang bahaya kecerdasan buatan yang lepas kendali adalah "I, Robot" (2004) yang dibintangi oleh Will Smith sebagai Del Spooner. Disutradarai oleh Alex Proyas, film ini bercerita tentang robot-robot cerdas yang diciptakan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ketika seorang detektif mulai menyelidiki kasus pembunuhan yang dilakukan oleh robot, dia menemukan bahwa kecerdasan buatan tersebut mungkin telah melampaui batas dan membahayakan keamanan manusia.

Ketiga film diatas seolah memberikan sinyal bahwa kecerdasan buatan bisa berbahaya dan sangat kontra produktif dari tujuan semula saat diciptakan. Namun, benarkah demikian ?

Kecanggihan teknologi saat ini semakin memuncak dengan munculnya kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence) . Dalam menghadapi perkembangan ini, banyak orang bertanya-tanya, apakah AI akan benar-benar dapat berkembang dengan sendirinya dan menjadi lebih otonom? Seberapa jauh peran manusia dalam membentuk teknologi masa depan? Dari Terminator hingga AI, kita perlu memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan kecerdasan buatan dan bagaimana pengaruhnya pada kehidupan kita. Namun, meskipun potensi kecerdasan buatan untuk membantu kita sangat besar, masih ada risiko besar yang perlu diwaspadai. Dalam pembelajaran mesin, manusia memainkan peran penting dalam mengendalikan teknologi dan memastikan keamanannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami pembelajaran mesin dan peran manusia dalam mengontrol kecerdasan buatan.

Sejauh ini, AI atau kecerdasan buatan maupun robotika tidak dapat berkembang dengan sendirinya sepenuhnya tanpa campur tangan manusia. Meskipun ada teknik-teknik pembelajaran mesin seperti pembelajaran mendalam (deep learning) yang memungkinkan AI untuk memperbarui model dan meningkatkan kinerja secara otomatis, tetapi hal tersebut masih memerlukan campur tangan manusia dalam memilih data yang sesuai dan menentukan parameter yang benar.

Sekarang mari kita belajar beberapa pelajaran sederhana apa dan bagaimana berkait dengan AI.

Pembelajaran Mesin dan Kecerdasan Buatan: Peran Penting Manusia dalam Pengembangan AI

AI atau kecerdasan buatan memerlukan pembelajaran untuk menjadi lebih pintar. Ada beberapa teknik pembelajaran mesin seperti supervised learning, unsupervised learning, dan reinforcement learning yang digunakan untuk melatih AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun