Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Kue Basah Khas Daerah: Alternatif Lezat dan Tradisional untuk Merayakan Lebaran Kita

21 April 2023   15:21 Diperbarui: 21 April 2023   15:25 3268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka ragam kue basah Indonesia bisa jadi alternatif terbaik sajian kue buat lebaran ini | Foto " yummy.co.id

"Jangan biarkan kelezatan tradisi kuliner Indonesia hilang begitu saja. Mari lestarikan kue basah khas daerah, dan rasakan kelezatannya sebagai bentuk cinta dan penghargaan terhadap warisan nenek moyang kita."

Aha ! Ternyata, kue basah khas daerah bisa jadi ide alternatif untuk merasakan lezat dan nilai tradisionalnya kita dalam merayakan lebaran. Pengganti kue kering dalam merayakan lebaran ini, akan memberi nilai sensasi tersendiri atas kekayaan budaya kuliner tradisional Indonesia.

Kali ini, kita akan membahas kue basah khas daerah yang bisa jadi alternatif pengganti kue kering. Mengapa ini penting? Kita tahu bahwa kue kering seringkali menjadi andalan saat merayakan hari raya. Tapi, bagaimana jika kita mencoba sesuatu yang baru?

Itulah tujuan dari artikel ini, yaitu untuk memperkenalkan beberapa kue basah khas daerah yang bisa menjadi alternatif pengganti kue kering yang selama ini kita kenal.

Dengan mengetahui berbagai macam kue basah khas daerah, kita bisa memperkaya pengalaman kuliner kita dan juga mengenal lebih jauh pesona Indonesia yang kaya akan budaya dan kuliner.

Kue Basah Khas Daerah: Alternatif Pengganti Kue Kering yang Lezat

Kue basah adalah jenis kue yang biasanya memiliki tekstur lembut dan berair. Kue basah berbeda dari kue kering karena kue basah memiliki kandungan air yang lebih banyak, sedangkan kue kering lebih kering dan keras.

Indonesia memiliki banyak kue basah khas daerah yang terkenal dan lezat. Salah satunya adalah Klepon, kue yang terbuat dari ketan yang diisi dengan gula jawa dan dilapisi dengan parutan kelapa. Kue Cucur juga populer, terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dibentuk bulat dan digoreng. Ada juga kue Lapis, kue yang terbuat dari tepung terigu dan santan yang berlapis-lapis, biasanya dengan warna-warna yang berbeda.

Selain itu, ada kue Putu Mayang yang terbuat dari tepung beras dan kelapa parut yang disajikan dengan gula merah cair. Ada juga kue Onde-Onde, yang terbuat dari ketan yang diisi dengan kacang hijau yang telah direbus dan digoreng. Kue basah khas daerah ini bisa menjadi alternatif pengganti kue kering yang biasanya disajikan di acara-acara spesial.

Dengan tema "Kue Basah Khas Daerah Yang Bisa Jadi Alternatif Pengganti Kue Kering", tolong berikan penjelasan dan uraikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Juga enak dibaca dan menarik bagi pembaca dengan kalimat-kalimat yang pendek berkisar rata-rata 14 kata. Selain itu, ulasannya memberikan informasi yang akurat dan aktual mengenai bahasan sesuai input data ini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun