Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjaga Keseimbangan di Media Sosial: Menampilkan Kehidupan yang Autentik dan Seimbang

3 April 2023   07:19 Diperbarui: 3 April 2023   10:10 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengguna media sosial (businessinsider.com via kompas.com) 

"Ada apa pamer-pamer di medsos ?"

Itu pertanyaan sahabat saya yang bertanya dalam sebuah grup whatsapp tentang makin banyaknya keluarga pejabat yang terlibat pamerria. 

Ia begitu gemas lihat foto seorang istri pejabat yang sedang pamer-pamer gaya dan sikap hedonnya. Ia heran seheran-herannya, karena kini makin banyak istri dan anak pejabat yang satu per satu dimunculkan dan "dikuliti" oleh netizen ke publik.

Mulai dari isti pejabat Kemenhub, istri Dinas Perhubungan, istri pejabat KPK, isti kepala BPN, istri dari Pj Bupati, gaya hidup hedon Kasatlantas Polres, istri kabareskrim, istri pejabat Kemensetneg, anak dan istri Sekda, anak ketua Bea Cukai. Semua seolah ramai-ramai berpamerria. 

Pada era digital yang serba canggih seperti sekarang ini, medsos telah menjadi salah satu tempat yang populer bagi orang-orang untuk berbagi informasi, pengalaman, dan kehidupan mereka kepada orang lain. Salah satu fenomena yang muncul dari kebiasaan ini adalah "pamer-pamer" di medsos. 

Banyak orang yang terlalu sering atau bahkan kecanduan untuk memamerkan kehidupan mereka di medsos, terutama melalui foto dan video.

Sikap suka pamer, gaya hidup hedon, mempertontonkan kemewahan di medsos oleh istri, anak dan pejabat dinilai masyarakat itu tidak pantas. Tindakan seperti itu tidaklah wajar dan melukai hati masyarakat di tengah himpitan kesulitan ekonomi saat ini yang banyak dirasakan masyarakat.

Konteks pamer-pamer di medsos pada era kekinian memiliki beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. 

Pertama, medsos memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk memamerkan kehidupan mereka secara publik. Hal ini dapat memicu terjadinya fenomena "FOMO" atau "fear of missing out" pada orang lain yang melihatnya. 

Kedua, pamer-pamer di medsos dapat memengaruhi persepsi orang lain terhadap diri seseorang, terutama dalam hal citra dan status sosial.

Ketiga, pamer-pamer di medsos dapat menjadi sarana untuk membangun personal branding dan mempromosikan diri sendiri, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai influencer atau public figure. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun