Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memperkuat Proses Rekrutmen dengan Wawancara Berbasis Kompetensi

1 April 2023   06:13 Diperbarui: 1 April 2023   06:22 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Interview berbasis kompetensi bisa menjadi cara efektif dan akurat dalam rekrutmen karyawan | Pexels.com/Tima Miroshnichenko

Wawancara Berbasis Kompetensi (WBK) atau interview berbasis kompetensi (competency-based interview) adalah metode seleksi yang digunakan oleh HR untuk mengevaluasi kemampuan seseorang berdasarkan contoh konkret dari situasi atau pengalaman masa lalu. Jenis wawancara formal ini menggunakan pertanyaan yang dirancang untuk menilai apakah keahlian kandidat paling cocok dengan kebutuhan organisasi.

Proses wawancara akan berfokus pada penggalian informasi atas kompetensi calon karyawan, terutama "soft competency/behavior", berdasarkan pengalaman yang dilaluinya. Strategi Competency Based Interview yang paling populer adalah metode CAR (context, action, result) dan metode STAR (Situation, Task, Action, dan Result).

Perbedaan utama antara WBK dengan jenis wawancara lainnya adalah pada fokus pertanyaan yang diajukan. Dalam wawancara tradisional, pertanyaan yang diajukan lebih banyak menyangkut hal yang bersifat pribadi, tanpa menggali informasi atas kompetensi yang dimiliki calon karyawan. Sedangkan dalam IBF, proses wawancara akan lebih berfokus pada penggalian informasi atas kompetensi kandidat.

Seleksi berbasis kompetensi membantu mengatasi praktik diskriminatif apapun dalam organisasi dan membuat mobilitas karir lintas fungsi lebih mudah. Metode ini juga memungkinkan HR untuk mendapatkan informasi yang lebih terperinci dan akurat tentang kemampuan calon kandidat dalam situasi nyata, sehingga dapat membantu HR dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam proses rekrutmen.

Selama WBK, pewawancara akan mengajukan pertanyaan kepada kandidat yang berkaitan dengan keterampilan mereka dan membandingkan jawaban mereka dengan kriteria yang telah ditentukan. Metode seleksi ini lebih akurat dan objektif karena fokus pada kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu, sehingga meminimalkan risiko kesalahan dalam memilih kandidat yang tepat.

Manfaat Penggunaan Wawancara Berbasis Kompetensi (WBK) dalam Proses Rekrutmen Karyawan

WBK memiliki sejumlah manfaat yang signifikan dalam proses rekrutmen karyawan. Manfaat penggunaan WBK, antara lain :

1. Metode ini membantu HR untuk menilai kemampuan dan keterampilan calon karyawan secara lebih terperinci dan akurat.
2. WBK juga membantu mengatasi praktik diskriminatif dalam organisasi karena proses wawancara akan berfokus pada kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut, bukan pada faktor-faktor yang tidak relevan seperti gender, agama, atau etnis.
3. WBK juga dapat memudahkan mobilitas karir lintas fungsi bagi karyawan karena kompetensi yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan telah terukur dan diakui.
4. Memprediksi potensi dan kinerja kandidat di masa mendatang dengan lebih akurat, karena pertanyaan yang diajukan berbasis pada kompetensi dan perilaku yang relevan dengan pekerjaan.
5. Mengurangi bias dalam proses seleksi, karena penilaian kandidat didasarkan pada pengalaman mereka dengan kompetensi yang dibutuhkan, bukan pada latar belakang pendidikan atau prestasi belajar mereka.
6. Meningkatkan kolaborasi lintas fungsi di perusahaan, karena karyawan yang dipilih memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga mereka dapat bekerja lebih efektif dalam tim lintas fungsi.
7. Membantu karyawan menonjol dan mengatasi permasalahan secara lebih efektif, karena mereka dipilih berdasarkan kemampuan problem-solving dan organisasi yang dimilik.
8. Meningkatkan visibilitas dan keterhubungan anggota tim di seluruh perusahaan, karena karyawan yang dipilih memiliki keahlian yang berbeda dan relevan dengan kebutuhan organisasi.

Dengan demikian, HR dapat memastikan bahwa karyawan yang dipromosikan atau dipindahkan memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang baru.

Proses Pelaksanaan WBK dan Contoh Pertanyaan Terbaik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun