Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sikap Narsistik, Pamer, Hedonistik dan Cinta Dunia dalam Perspektif Psikologi Islam

26 Maret 2023   08:42 Diperbarui: 26 Maret 2023   08:45 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sikap narsistik, pamer, hedonistik, dan cinta dunia dalam perspektif psikologi Islam menarik untuk dikaji | Foto : pexels.com/Elina Araja

Sikap narsistik, pamer, hedonistik, dan cinta dunia adalah perilaku yang sering ditemukan pada manusia modern. Khususnya pada orang yang sering update status, atau posting kemasan dan hiasan-hiasan dunia. Bisa jadi orang mungkin tertarik pada perilaku tersebut karena berbagai alasan.

Sikap narsistik ditandai dengan rasa terlalu percaya diri dan mengagumi diri sendiri, sedangkan pamer adalah perilaku menunjukkan atau memamerkan diri yang berlebihan. Hedonisme adalah pandangan hidup yang mengutamakan kenikmatan dan kesenangan, sementara cinta dunia merujuk pada kecenderungan manusia untuk terlalu terikat pada dunia material. Dalam Islam, semua perilaku itu termasuk dalam kategori perilaku yang tidak dianjurkan.

Artikel ini ditulis untuk memberikan pemahaman tentang sikap-sikap tersebut dan dampaknya pada kesehatan mental dan spiritual. Juga menjelaskan perspektif psikologi Islam tentang sikap-sikap tersebut, dan memberikan solusi yang dapat membantu mengatasi sikap-sikap yang tidak sehat.

Pentingnya topik ini dalam perspektif psikologi Islam adalah karena Islam memberikan pandangan holistik tentang kehidupan manusia, yang mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual. Sikap-sikap negatif tersebut dapat mengganggu keseimbangan ini dan mempengaruhi kesehatan mental dan spiritual manusia. Oleh karena itu, penting untuk memahami sikap-sikap ini dari perspektif psikologi Islam dan mencari solusi yang sesuai.

Sikap Narsistik: Dampak Negatif pada Kesehatan Mental dan Hubungan Sosial

Sikap narsistik adalah suatu sikap di mana seseorang memiliki rasa kebesaran diri yang berlebihan. Mengagungkan diri sendiri, dan cenderung mengabaikan kebutuhan orang lain. Beberapa ciri-ciri perilaku narsistik adalah kesombongan, keinginan untuk diakui dan dihargai. Juga merasa lebih unggul dari orang lain, dan kurang empati terhadap perasaan orang lain.

Perilaku narsistik bisa berasal dari pengalaman masa kecil yang kurang memadai. Yaitu kegagalan dalam mencapai tujuan tertentu, atau rasa ketidakamanan dalam diri sendiri. Dari perspektif psikologi Islam, perilaku narsistik bisa disebabkan oleh kekurangan dalam pengembangan spiritual dan kesadaran akan Tuhan.

Dampak negatif perilaku ini bisa berupa gangguan kepribadian, kecemasan, dan depresi. Juga bisa merusak hubungan sosial dan kerja. Mengapa demikian, karena orang yang bersikap narsistik cenderung sulit bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain.

Dalam Islam, perilaku narsistik dianggap sebagai bentuk keangkuhan dan kesombongan yang dilarang. Rasa syukur dan kepercayaan diri yang sehat adalah hal yang baik, tetapi keangkuhan dan kesombongan adalah hal yang dilarang. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nahl 16 : 23: "Tidak diragukan lagi bahwa Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang yang sombong".

Sebagai umat Islam, sebaiknya kita senantiasa mengingatkan diri untuk tidak terjebak dalam sikap narsistik. Karena ini bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya kerendahan hati, tawadhu, qonaah, dan menghormati orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun