Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Memberikan Kebebasan Belajar dan Mengoptimalkan Potensi Siswa

11 Maret 2023   07:31 Diperbarui: 11 Maret 2023   08:09 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurikulum Merdeka: Fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik | Dokpri

Pembelajaran yang berkualitas sangat penting untuk membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui Kurikulum Merdeka, sebuah konsep yang bertujuan untuk membebaskan pendidikan dari keterikatan terhadap standar kurikulum yang kaku. Sekaligus mempromosikan kebebasan belajar yang lebih besar bagi siswa.

Siswa sendiri diharapkan dengan kurikulum merdeka ini bisa merdeka belajar . Yaitu menikmati proses belajarnya dengan menyenangkan, mendalam, menantang, bermakna dan relevan.

Teori Merdeka Belajar pertama kali diperkenalkan oleh Carl Ransom Roger dalam bukunya Freedom to Learn pada tahun 1969. Namun, istilah Merdeka Belajar yang diusung oleh Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menjadi populer pada tahun 2020.

Meskipun demikian, menurut sumber istilah Merdeka Belajar sudah dicetuskan pertama kali di Indonesia oleh Ki Hadjar Dewantara.

Tulisan ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang Kurikulum Merdeka dan keunggulannya, serta memberikan contoh praktik baik implementasi dari konsep tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk membantu meningkatkan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Juga memberikan panduan bagi para pendidik dalam mengimplementasikan praktik-praktik terbaik yang dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kurikulum Merdeka: Fokus pada Materi Esensial dan Pengembangan Kompetensi Peserta Didik

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mengasah minat dan bakat mereka sejak dini.

Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan jalannya belajar, sehingga dapat memaksimalkan potensi diri mereka. Dalam kurikulum ini, siswa diberikan kesempatan untuk memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari. Termasuk menentukan cara belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Kurikulum Merdeka juga menekankan pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa. Juga bagaimana penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran.

Kurikulum Merdeka adalah pendekatan kurikulum yang memberikan kemerdekaan pada peserta didik, guru, dan sekolah dalam memilih pembelajaran yang sesuai. Fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fase tertentu. Yaitu untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan, mendalam, menantang, bermakna, dan relevan. Dalam Kurikulum Merdeka, sekitar 20-30% waktu pelajaran dialokasikan untuk aktivitas kokurikuler yang mendukung pengembangan karakter peserta didik.

Kurikulum Merdeka menjadi salah satu opsi yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan pada tahun ajaran 2022/2023 dan 2023/2024. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat beradaptasi dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Juga untuk menghasilkan putra-putri bangsa yang berkualitas dan berkarakter Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun