Anakku tersayang,
Sungguh, ayah senang mengantarmu ke tempatmu menuntut ilmu. Engkau mendapat lingkungan baru, dan itu menceriakanmu. Bahagia dan semangatmu itu jadi rasa syukurku. Namun, agar engkau bisa fokus dan meraih pengetahuan paripurna, lakukan persiapan terbaik ini agar engkau jadi seorang pembelajar yang baik, dan benar sejak awal.
Pertama, luruskan niat. Niatmu ini akan menuntun aktivitas ibadahmu. Juga menjadi landasan utama dalam memulai setiap aktivitas kebaikan. Niatkan ya Nak untuk ibadah, bukan untuk rutinitas. Bukan untuk mendapat izasah dan gelar. Bukan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan bergengsi. Bukan juga untuk mendapat pengetahuan itu sendiri. Intinya, jagalah dan sucikan niatmu bukan untuk duia, karena engkau tak akan dapat pahala karenanya.
Selama engkau niatkan untuk kebaikan akhirat, maka kebaikan dunia akan kau dapat. Namun saat engkau menginginkan dunia, engkau akan mendapatkan dunianya saja, tidak akhiratnya. Juga jangan sampai engkau menuntut ilmu demi mengharap ridha Allah, tapi kemudian ditujukan untuk meraih keinginan dunia, maka itu akan jadi sia-sia. Rasulullah mengatakan, "ia tidak akan mencium wangi surga di hari kiamat kelak" karenanya.
Jangan kau kejar prestise dunia, tapi kejarlah prestasi yang Allah ridhai.
Jadikanlah niat dan proses belajarmu sebagai wasilah ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah Swt semata. Allah Yang Maha Mengetahui dan memberi cahaya kepada setiap hamba yang berniat mencari ilmu sebagai ibadah dan untuk akhiratnya.
Kedua, jaga keikhlasanmu. Karena kadar dan sinar pahala yang didapatkan seorang penuntut ilmu itu ada pada keikhlasannya. Jagalah keikhlasan niatmu itu saat mulai belajar. Jangan sampai agar engkau dipandang sebagai orang pintar, seorang pembelajar, atau bisa membodohi orang. Atau mungkin untuk mencari popularitas, banyak pengikut atau followernya. Bukan, bukan itu. Bukan juga  agar engkau jadi orang yang pandai mendebat orang yang berilmu. Karena faktanya, riset membuktikan, orang pintar menghindari debat liar.
Ingatlah Nak, ketidakikhlasan itu akan mengundang dosa, dan menghilangkan pahala. Orang-orang pintar yang menyesatkan ilmunya untuk dunianya, maka orang-orang yang disesatkan kelak menututnya. Agar ia mendapat siksa yang berlipat dan terlaknat. Sebuah nestapa berkepanjangan yang ia akan dapatkan. Audzubillah himin dzalik.
Ikhlas itu kebaikan. Saat engkau menuntut ilmu dengan keikhlasan, maka Allah akan hadirkan ketenangan. Tiada gusar, tapi justru  ada sabar dalam prosesnya, dan mengembalikan setiap kesulitan hanya pada-Nya dan selalu bersandar pada-Nya.
Jadilah murid yang ikhlas dalam belajar. Karena hati yang baik selalu siap menerima ilmu dan pengetahuan, seperti halnya tanah terbaik yang siap untuk ditanam.