Ini kisah tentang dosen muda dan mahasiswinya. Sebagian nyata, sebagian hanya imajinasi canda saja.
Dalam obrolan ringan sambil ngopi, saya ketemu dosen ganteng. Sosoknya low profile, high contribution. Ia ramah kepada siapa saja, dan sense of humor-nya pun tinggi. Setelah ngobrol dan bahas yang serius duarius, obrolan pun beralih ke obrolan ringan.
Saya tanya, "Gimana Pak, apa Bapak bisa tetap ngajar profesional saat di kelas ada mahasiswi manis atau cuantik yang memperhatikan dengan senyum dan terpukau ?"
Pak Guru Dosen - begitu saya memanggilnya - pun menjawab, "Biasanya itu terjadi pada mahasiswi baru. Kalau pasca punya istri, tentu saya sedikit GeEr, karena dosen juga manusia. Tapi gak bisa juga berlebihan, karena di setiap ruang kelas ada cctv ".
"Bisanya, saya tarik nafas panjang 3x, baca doa-doa penolak godaan, lalu menghentikan penyampaian materi. Kemudian menyuruh mahasiswa untuk membuat analisis ringan perihal materi yang di sampaikan. Saya duduk sejenak, lalu berbicara dalam hati : 'Sesungguhnya kamu memperhatikan saya bukan karena ketampanan saya, tapi karena pengen nilai bagus dari saya. Setelah itu saya kembali menyampaikan materi. Tapi, setelah punya istri dan berkeluaga, beda lagi cara. Biasanya jarang ada mahasiswi yang terpukau ", katanya sambil tertawa berderai.
Dosen Muda dan Mahasiswinya : Hiburan Ringan Penuh Candaan
Ungkapan ini didapat dari cerita-cerita beberapa dosen pria dan muda, saat mengajar kuliah offline di kelas. Ada yang bilang, "Siapa bilang jadi dosen itu enak dan menyenangkan saat mengajar. Saya harus tegar dan menjaga hati tidak bergetar, saat ada mahaswi manis bertanya, senyum dan berbinar".
Mengajar, memberikan penugasan dan bimbingan privat untuk skripsi misalnya, itu banyak godaannya. Code of conduct, adab, profesionalisme tetap harus dijaga. "Tapi mata dan hati, kadang tak bisa diajak kompromi dengan logika... Nah, yang ini susahnya !", katanya.
Cerita lain juga saya dapatkan, dan jadi sebuah pengalaman unik tak terlupakan. "Masalahnya sederhana sebenarnya Mas. Saya tak bisa menolak takdir. Dia seperti mantan yang dulu tak jadi-jadian, karena saya bertepuk sebelah tangan !" :-))
1. Dosen muda itu sering lupa jadwal kuliahnya ketika bertemu dengan mahasiswi cantik di koridor kampus. "Sekarang, saya harus ngajar di kelas mana ya..", katanya.
2. Dosen muda itu terkadang merasa seperti detektif, selalu mencari tahu apakah mahasiswi cantik sedang tersenyum kepadanya atau ke teman sebelahnya.
3. Dosen muda ini seperti kena santet mahasiswi manis yang selalu bertanya-tanya tentang skripsinya setiap hari. Sekarang, dia sudah takut menolak permintaan bimbingan.
4. Dosen muda ini seperti magnet, dia selalu tertarik pada mahasiswi cantik yang sedang mengajar.
5. Dosen muda itu selalu terlihat canggung ketika harus memberikan nilai akhir pada mahasiswi cantik.
6. Dosen muda itu selalu terlihat malu-malu ketika dia mengajar mahasiswi cantik. Padahal, dia sudah menjadi dosen selama bertahun-tahun.
7. Dosen muda itu seperti pemain band, selalu mencari alasan untuk bertemu dengan mahasiswi cantik.
8. Dosen muda itu seperti pemain catur, selalu berusaha memikirkan langkah yang tepat agar tidak jatuh hati pada mahasiswi manis.
9. Dosen muda itu seperti surfer, selalu mencari ombak yang tepat agar tidak jatuh hati pada mahasiswi manis.
10. Dosen muda itu suka memberikan bimbingan di kafe, karena bisa sambil mencari inspirasi dari mahasiswi cantik yang lewat.
11. Jangan terlalu sering menatap mahasiswi manis saat memberikan bimbingan, nanti nilai akhirnya bisa jadi huruf hati.
12. Jangan heran kalau dosen jadi lebih kreatif dalam memberikan tugas saat diajak diskusi oleh mahasiswi cantik.
13. Jangan sampai mahasiswi manis membuat dosen lupa kalau dia sebenarnya sedang memberikan bimbingan, bukan kencan.
14. Jangan sampai terlalu sering memberikan pujian pada mahasiswi manis saat memberikan bimbingan, nanti bisa dituduh menggombal.
15. Kenapa dosen selalu senyum-senyum sendiri saat memberikan bimbingan ke mahasiswi cantik? Mungkin dia merasa jadi jomblo abadi.
16. Mahasiswi cantik itu seperti obat penenang, bisa membuat dosen muda jadi tenang dan rileks saat memberikan bimbingan.
17. Mahasiswi cantik itu selalu menanyakan tentang tugas dan skripsinya ke dosen muda, tapi dia tidak pernah menanyakan tentang hatinya.
18. Mahasiswi cantik itu selalu menjadi bahan pembicaraan di kantin kampus. Apa dosen muda tidak memiliki mata?
19. Mahasiswi cantik itu seperti bunga, bisa menghiasi kelas tapi jangan sampai bikin dosen kehilangan fokus.
20. Mahasiswi itu bukan hanya menuntut ilmu, tapi juga mencuri hati dosen muda yang mengajar.
21. Mahasiswi manis itu selalu berpenampilan rapi dan serius di depan dosen muda, tapi ketika di kelas lain, dia selalu tertawa-tawa dan bersenang-senang. Apakah ia berkepribadian ganda ?
22. Mahasiswi manis itu selalu menunjukkan hasil penelitiannya yang bagus, tapi ketika bertemu dengan dosen muda, dia selalu terlihat gugup dan tidak bisa berkata-kata.
23. Dosen muda itu selalu menjadi pembimbing skripsi yang baik untuk mahasiswi cantik, tapi dia juga selalu memperhatikan hal-hal yang tidak terkait dengan skripsi.
24. Mahasiswi manis itu seperti bunga bakung, cantik tapi beracun bagi karir dosen muda.
25. Mahasiswi manis itu seperti cahaya matahari, bisa membuat dosen muda merasa lebih bersemangat saat mengajar. Meski mengajarnya malam hari.
26. Mahasiswi manis itu seperti kopi, membuat dosen tetap semangat mengajar sepanjang hari.
27. Mahasiswi manis itu seperti malaikat, selalu membantu dosen muda agar tidak merasa kesepian saat mengajar.
28. Mahasiswi manis yang sering datang ke ruang bimbingan membuat dosen terkadang lupa diri, sampai-sampai lupa menyuruhnya untuk membuka laptop.
29. Saat dosen muda memberikan tugas yang terlalu sulit, itu tandanya dia sedang mencoba mengalihkan perhatian dari mahasiswi manis.
30. Saat mahasiswi manis bertanya, dosen punya dua pilihan: menjawab dengan profesional atau menjawab dengan hati.