Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi topik yang semakin sering dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir. Teknologi AI membawa banyak manfaat, seperti mengurangi risiko kesalahan manusia, meningkatkan efisiensi, dan bahkan membantu memecahkan masalah yang sulit. Namun, terlalu terpukau dengan kecerdasan buatan dapat mengakibatkan kerugian bagi manusia.
Kecerdasan alami manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh kecerdasan buatan. Kreativitas, intuitif, dan fleksibilitas adalah beberapa contoh dari kelebihan kecerdasan alami manusia. Kecerdasan buatan, di sisi lain, hanya dapat beroperasi sesuai dengan program yang telah ditentukan dan tidak dapat berpikir di luar batasan tersebut.
Hal ini menjadi perhatian, karena semakin banyak perusahaan yang mengandalkan kecerdasan buatan dalam pengambilan keputusan yang sangat penting. Contohnya, pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan atau pengambilan keputusan finansial. Dalam beberapa kasus, keputusan yang dibuat oleh kecerdasan buatan dapat menjadi sangat berdampak pada kehidupan manusia.
Meskipun kecerdasan buatan memiliki keuntungan seperti mengurangi risiko human error dan tersedia sepanjang waktu, manusia tetap harus mempertimbangkan fakta bahwa kecerdasan buatan tidak dapat menggantikan kelebihan kecerdasan alami manusia seperti kreativitas dan fleksibilitas.
Selain itu, kecerdasan buatan tidak selalu dapat dipercaya. Terkadang, kecerdasan buatan dapat mengambil keputusan yang salah atau bahkan diskriminatif. Contohnya, mesin pembelajaran yang dilatih dengan data yang bias dapat menghasilkan output yang tidak adil bagi kelompok tertentu.
Oleh karena itu, manusia harus selalu melakukan evaluasi terhadap keputusan yang diambil oleh kecerdasan buatan. Terlalu terpukau dengan kecerdasan buatan dapat mengakibatkan manusia kehilangan kontrol terhadap keputusan yang dibuat oleh teknologi AI.
Dalam konteks ini, peran psikologi menjadi sangat penting. Psikologi dapat membantu manusia untuk memahami bagaimana teknologi AI bekerja dan bagaimana manusia dapat memaksimalkan kelebihan kecerdasan alami dalam pengambilan keputusan. Psikologi juga dapat membantu manusia untuk memahami dan mengelola dampak dari kecerdasan buatan pada kehidupan manusia.
21 Kelemahan Umum Kecerdasan Buatan
Apa yang asli itu lebih baik. Sementara yang namanya buatan atau tiruan, belum tentu lebih baik. Begitu juga dengan kecerdasan buatan. Apalagi kecerdasan alami manusia adalah produk Tuhan yang sudah dirancang baik, lengkap, dan amat sangat sempurna. Buktinya, dalam kecerdasan buatan, kita temui setidaknya ada 21 kelemahan. Karena kelemahan ini, maka peran psikologi kemudian dibutuhkan.
Kita lihat inilah 21 kelemahan umum kecerdasan buatan :