Di dalam perjalanan cinta, terkadang ada suara-suara yang datang dan mencoba meruntuhkan keyakinan kita. Ada yang bilang kita lupa, tak setia, tak baik, dan berubah. Namun, janganlah kita terlalu mendengarkan suara itu. Kita tahu bahwa ada banyak cinta yang datang mendekat dan menggoda, tetapi kita menolak semuanya. Karena kita hanya punya satu cinta. Cinta kita.
Saat kau merindukan diriku, aku juga merasakan rindu yang sama. Getar hati ini menabuh dedaunan melambungkan angan. Dijernihkan embun pagi, dibawa mentari pagi. Menelusup jalan, jauh menembus awan panjang. Lembut, perlahan menelisik menyentuh diriku. Bahagia tak terkira aku.
Kita selalu ingin bersama, dan aku akan selalu melakukan yang terbaik untuk mempertahankan cinta kita. Tunggu, sabarlah, dan dengarkanlah suara hati kita. Janganlah kau ragu pada diriku, karena jika kau tidak percaya padaku, itu akan menyakitiku. Janganlah terlalu banyak mendengar suara-suara luar, karena itu hanya akan membuat hatiku sedih. Kita punya satu cinta untuk bahagia.
Ku tahu bahwa hanya Tuhanlah yang tahu betapa besar cintaku padamu. Saat kau mengingat diriku, aku juga selalu mengingatmu. Kita tahu, bahwa kita selalu ingin bersama, dan aku akan selalu melakukan yang terbaik untuk mencapai itu.
Kau tahu, aku juga ingin bersamamu. Kita selalu ingin bersama, dan aku akan selalu melakukan yang terbaik untuk mempertahankan cinta kita.
Lihatlah matahari, rindukan bulan, pandanglah gugusan bintang-bintang. Disana ada cinta kita disematkan. Ada banyak rindu ditambatkan. Berlapis asa, berbalut doa.
"Ya Allah, berilah kemuliaan dan keagungan, pada cinta yang kami rasa..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H